Hangout

Merunut Sejarah Letusan Gunung Semeru Sejak 1818 Hingga Kini

merunut-sejarah-letusan-gunung-semeru-sejak-1818-hingga-kini

Senin, 05 Des 2022 – 14:56 WIB

Gunung Semeru

Gunung Semeru, Jawa Timur, telah meletus sejak 1818.

Erupsi Gunung Semeru sebenarnya sudah terjadi sejak 1818. Terbaru, Minggu (4/12/2022), gunung tertinggi di Pulau Jawa ini mengeluarkan guguran awan panas hingga ketinggian 1,5 kilometer.

Insiden kelam ini juga telah menelan sejumlah korban. Dalam keterangan resmi, BNPB menyatakan sebanyak 1.979 jiwa mengungsi di 11 titik setelah erupsi Gunung Semeru. Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB merinci 11 titik pengungsian di lokasi tersebut.

Adapun rincian pengungsian itu antara lain, 266 jiwa di SDN 4 Supiturang, 217 jiwa di Balai Desa Oro-oro Ombo, 119 jiwa di SDN 2 Sumberurip, 228 jiwa di Balai Desa Sumberurip, 131 jiwa di Balai Desa Penanggal, 52 jiwa di Pos Gunung Sawur, 216 jiwa di Balai Desa Pasirian, 150 jiwa di Lapangan Candipuro, 600 jiwa di Kantor Kecamatan Candipuro dan sisanya di SMP N 2 Pronojiwo.

Sementara itu, wilayah yang terdampak awan panas guguran (APG) erupsi Gunung Semeru meliputi Desa Capiturang dan Sumberurip di Kecamatan Pronojiwo, Desa Sumbersari di Kecamatan Rowokangkung, Desa Penanggal dan Desa Sumberwuluh di Kecamatan Candipuro dan Desa Pasirian di Desa Pasirian.

Seperti apa sejarah letusan Gunung Semeru sebelumnya, tepatnya sejak 1818 hingga kini? Berikut penjelasannya.

Sejarah Erupsi Gunung Semeru Sejak 1818-Kini

Melansir situs BNPB, sejak tahun 1818 hingga tahun 1913, sayangnya tidak banyak informasi yang terdokumentasikan. Namun pada tahun 1941 sampai 1942, kembali terekam aktivitas vulkanik Gunung Semeru dengan durasi panjang.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, leleran lava terjadi pada periode 21 September 1941 hingga Februari 1942.

Selanjutnya, Gunung Semeru kembali melakukan aktivitas vulkanik secara beruntun dari tahun 1945 sampai 1960. Walaupun sempat berhenti beberapa tahun, Gunung Semeru kembali melanjutkan aktivitas vulkaniknya pada 1 Desember 1977. Aktivitas vulkanik berlanjut dan tercatat pada tahun 1978 sampai 1989.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) juga kembali mencatat aktivitas vulkanik Gunung Semeru pada tahun 1990, 1992, 1994, 2002, 2004, 2005, 2007, dan 2008.

Selain itu, meletusnya Gunung Semeru pada Minggu (4/12/2022) kemarin menjadi penanda 1 tahun atas insiden kelam ini. Sebab, pada Sabtu (4/12/2021) lalu, gunung ini juga sempat mengalami letusan sekitar pukul 15.00 WIB.

Data BNPB pada Senin (6/12/2021) menyebut, sebanyak 56 orang mengalami luka-luka, 27 dinyatakan hilang, dan 22 orang meninggal dunia.

Selain itu, jumlah populasi terdampak sebanyak 5.205 jiwa dan jumlah warga yang mengungsi sebanyak 2.004 jiwa. Pengungsi tersebut tersebar di 19 titik pengungsian yang tersebar di tiga kecamatan, antara lain: 305 jiwa di sembilan titik Kecamatan Pronijiwo, 1.136 jiwa di enam titik Kecamatan Candipuro, dan 563 jiwa di empat titik Kecamatan Pasirian.

Itulah sejarah letusan Gunung Semeru sejak 1818 hingga kini.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button