Market

Neraca Perdagangan Surplus 25 Bulan Berturut-turut, Menko Airlangga Sumringah

Kamis, 16 Jun 2022 – 18:00 WIB

Neraca Perdagangan Surplus 25 Bulan, Menko Airlangga Sumringah

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto

Harus diakui, kinerja perdagangan Indonesia di tengah ketidakpastian ekonomi global, cukup memuaskan. Terjadi surplus selama 25 bulan atau dua tahun lebih.

Atas capaian ini, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto selaku pimpinan tim ekonomi Presiden Joko Widodo (Jokowi), layak berbangga. Neraca perdagangan Mei 2022 melahirkan surplus US$2,89 miliar. Dan, surplus ini terjadi selama 25 bulan bertutur-turut..

“Kinerja neraca perdagangan yang kembali mencatatkan surplus. Ini perlu disyukuri. Menjadi modal kuat atau amunisi ampuh dalam menopang ketahanan sektor eksternal di tengah pemulihan ekonomi yang masih berlangsung,” ujar Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Jakarta, dikutip Kamis (16/06/2022).

Sebagai salah satu langkah mempertahankan surplus neraca perdagangan, kata dia, pemerintah terus mendorong ekspansi pasar ekspor ke berbagai negara. Pada Mei 2022, negara tujuan ekspor Indonesia yang terbesar adalah Tiongkok dengan nilai US$4,59 miliar. Atau setara dengan 22,95% dari total ekspor. Disusul India sebesar US$2,26 miliar (11,27%), dan Amerika Serikat sebesar US$2,05 miliar (10,26%).

“Jalinan kerja sama bilateral maupun multilateral akan terus diperkuat Pemerintah untuk memperluas akses pasar produk-produk berkualitas hasil karya anak negeri. Termasuk Forum G20 dan berbagai forum kerja sama internasional lainnya akan menjadi media yang terus dioptimalkan untuk mencapai tujuan tersebut,” ujar Menko Airlangga.

Surplus neraca perdagangan selama 25 bulan ini, menurut Menko Airlangga, bukti tangguhnya kinerja ekspor. Pada Mei 2022, nilai ekspor Indonesia mencapai US$21,51 miliar. Secara tahunan, tumbuh double digit sebesar 27,00% (year on year/yoy).

Ekspor sektor non migas pada Mei 2022 menguat jika dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya. Sektor pertambangan, misalnya, naik 114,20% (yoy), pertanian meningkat 20,32% (yoy), dan industri pengolahan bertumbuh 7,78% (yoy).

Secara kumulatif, terang Ketua Umum Partai Golkar ini, nilai ekspor Indonesia periode Januari hingga Mei 2022, mencapai US$114,97 miliar. Tumbuh signifikan sebesar 36,34% (cumulative to cumulative/ctc). Di samping itu, struktur ekspor Indonesia yang didominasi oleh sektor industri sebesar 65,73% juga mengindikasikan prospek yang sehat pada kinerja perdagangan ke depan dengan nilai tambah tinggi.

“Untuk memacu nilai tambah ekspor, akselerasi program hilirisasi komoditas unggulan akan terus dipercepat. Program ini nantinya tidak hanya akan mendorong output nasional namun juga akan menyerap tenaga kerja sebesar-besarnya,” tutur Menko Airlangga.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button