News

Ongkos Politik Mahal, Ganjar Usul Parpol Diberi Bantuan Rp1 Triliun per Tahun

Bacapres Ganjar Pranowo mengakui bahwa ongkos politik di Indonesia terbilang mahal. Ia pun mengusulkan adanya bantuan dana untuk partai politik (parpol) sebesar Rp1 triliun per tahun berasal dari APBN.

Usulan ini, tutur dia, sudah ia bawa sejak menjadi anggota DPR RI hingga saat ini. Ia pun bercerita bagaimana dirinya dulu di DPR juga pernah mengusulkan agar parpol boleh memiliki badan usaha agar bisa menjadi sumber pembiayaan.

“Apa yang mau saya ceritakan, pernah saya menjadi tim lobi, pernah saya jadi ketua pansus, pernah saya jadi anggota pansus. Ketika menyusun UU parpol dan pemilu, termasuk pilpres, saya ada di dalamnya. Tapi apa yang diputuskan, tidak ada yang setuju,” kata Ganjar di Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada (UGM), Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), diakses secara daring dari Jakarta, Selasa (19/9/2023).

Terkait uang parpol, Ganjar juga sudah melakukan studi banding ke beberapa negara. Setidaknya ada dua tim yang diberangkatkan ke luar negeri, yakni dengan tujuan Amerika dan Jerman. Contoh yang ia lihat di Jerman, membuat ia tahu bahwa uang parpol mereka besar.

“Lalu membanding, Amerika saya kira lebih pada personal, tapi sistem kepartaian yang ada di Eropa berbeda. Maka mengapa banyak sekali yayasan yang ada di sana. (Mereka bilang) kami melakukan kaderisasi partai, kami menyiapkan pemimpin, kami menyampaikan gagasan dan ideologi seluruh dunia dan kami membiayai dari itu,” ujarnya.

Menurut Ganjar, sistem partai di Indonesia tidak esktrem multi partai, melainkan simple multi partai, sehingga jumlahnya tidak akan terlalu banyak. Karena itu, ia berkeyakinan APBN mampu untuk memberikan dana bantuan Rp1 triliun per tahun.

“Kalau partai tidak terlalu banyak Rp1 Triliun untuk perjalanan demokrasi tidak terlalu banyak. Tapi ada catatannya, karena ini duit negara, maka pengelolaannya harus transparan dan akuntabel dan BPK turun untuk memeriksanya. Maka fair menurut saya,” tutur Ganjar.

Terkait dana parpol, Ganjar mengakui dalam pembiayaan kegiatan sosialisasi dan kampanyenya, bersumber dari urunan para parpol pendukung koalisi. Selain itu, ia juga mendapatkan donasi dari masyarakat yang tulus mendukungnya.

Ganjar pun bercerita bagaimana seorang pemuda yang tidak ia kenal, justru menawarkan bantuan untuk mengelola donasi biaya kampanye melalui sebuah aplikasi. “Ada dua, (pertama) donasi yang bisa diberikan oleh mereka dan yang kedua kita bisa menjual merchandise di sana,” ungkap dia.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button