Market

Pakar Sebut Cadangan Devisa Naik Bisa Tahan Pelemahan Rupiah Lebih Dalam

Daya tahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS meningkat sering dengan peningkatan cadangan devisa Indonesia pada akhir November 2023 sebesar USD 138,1 miliar dari posisi di akhir Oktober 2023 sebesar USD133,1 miliar.

“Dengan cadangan devisa yang meningkat tentunya akan meningkatkan resiliensi dari nilai tukar kita karena memang juga amunisi kita untuk melakukan intervensi semakin meningkat,” kata Ekonom makroekonomi dan pasar keuangan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI), Teuku Riefky di Jakarta, Jumat (8/12/2023).

Posisi cadangan devisa itu setara dengan pembiayaan 6,3 bulan impor atau 6,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Rupiah pada akhir perdagangan hari Jumat petang dapat menahan pelemahan tajam mseiring pasar menantikan rilis data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) untuk melihat prospek kebijakan Bank Sentral AS terkait suku bunga acuannya.

Pada penutupan perdagangan hari ini, rupiah melemah tipis tiga poin atau 0,02 persen menjadi Rp15.518 per dolar AS dari penutupan sebelumnya sebesar Rp15.515 per dolar AS.

Adapun Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat menguat ke posisi Rp15.500 per dolar AS dari posisi sebelumnya Rp15.536 per dolar AS.

Teuku menuturkan Indonesia memiliki cadangan devisa yang sudah cukup baik saat ini, sehingga mendukung ketahanan sektor eksternalnya.

Oleh karena itu, lanjut dia, untuk sekarang ini upaya strategis lain untuk meningkatkan cadangan devisa tidak bersifat mendesak.

Namun, menurut Teuku, masih ada beberapa usaha pemerintah yang hasil atau capaiannya masih bisa ditingkatkan seperti devisa hasil ekspor untuk menambah cadangan devisa.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button