Market

Pakar UGM: Hilirisasi Nikel Jokowi Berujung Zero Carbon di 2060

Pengamat ekonomi energi dari UGM, Fahmy Radhi mendukung bertumbuhnya industri kendaraan listrik khususnya motor listrik di tanah air. Muluskan target pemerintahan Jokowi menuju zero carbon di 2060.

Kepada Inilah.com, Jakarta, Selasa (21/2/2023), salah satu penyumbang terbesar karbon dioksida yang mencemari lingkungan, adalah asap dari knalpot motor yang menggunakan energi fosil. Untuk meminimkan karbon dioksida itu, Pemerintahan Jokowi mencanangkan program transisi energi, guna meraih target zero carbon pada 2060.

“Salah satu program transisi energi itu adalah mendorong migrasi dari kendaraan bermotor fosil ke kendaraan listrik. Untuk mencapai migrasi tersebut, Pemerintah berupaya menciptakan ecosystem industry kendaraan bermotor, baik dalam produksi, maupun pemasaran kendaraan listrik,” papar Fahmy.

Di sisi produksi, kata dia, pemerintah menciptakan keterkaitan industri dari hulu hingga hilir melalui berbagai kebijakan. Mulai dari pelarangan ekspor bijih nikel, hilirisasi mikel untuk menghasikan produk turunan, produksi baterai listrik hingga kendaraan listrik.

“Di sisi pemasaran, pemerintah berupaya untuk menciptakan pasar kendaraan listrik dengan mewajibkan pengunaan Kendaraan Bermotor listrik berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) sebagai kendaraan dinas bagi pejabat pusat dan daerah,” ungkapnya.

Berhubung pasar kendaraan dinas tidak begitu besar, kata dia, penciptaan pasar kendaraan listrik perlu diperluas. Khususnya menyasar konsumen perorangan, melalui pemberian subsidi bagi setiap pembelian kendaraan kendaraan listrik. “Dalam pemberian subsidi, Pemerintah mensyaratkan kendaraan listrik harus diproduksi di Indonesia dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) mencapai 85 persen yang diproduksi putra-putri Indonesia,” ungkapnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button