News

PAN Nilai Pernyataan Megawati Soal Penguasan Orba Jadi Peringatan

Politikus Partai Amanat Nasional (PAN), Guspardi Gaus menilai pernyataan Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri sebagai peringatan bagi penguasa yang ada saat ini.

“(Terkait) warning yang disampaikan (ibu Megawati), tentu kita harus waspada. Jangan sampai keadaan yang beliau sampaikan akan terjadi,” jelas Guspardi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (30/11/2023).

Ia menyebut jika pernyataan Megawati harus dijadikan sebagai pembelajaran bersama untuk terus menjaga reformasi.

“Kita tidak mau setback bahwa zaman sekarang ini, hasil sekarang ini adalah buah daripada reformasi. Saya yakin semua elemen masyarakat tidak akan mau kembali pada khasanah orde baru,” terangnya.

“Karena pemerintahannya otoriter, sifatnya adalah sentralistik tentu semua elemen masyarakat harus mengawal,” sambungnya.

Oleh karena itu, Guspardi menilai masyarakat harus turut bertanggung jawab dan menaruh perhatian, agar kekhawatiran Megawati tidak menjadi sebuah realitas nantinya.

Sebelumnya, Megawati mengaku heran dengan pemerintah yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, penguasa saat ini justru terkesan seperti meniru apa yang telah dilakukan oleh Presiden ke-2, yaitu Soeharto.

“Kenapa sekarang kalian yang baru berkuasa itu mau bertindak seperti zaman orde baru?” kata Megawati dalam pidatonya di Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Relawan Ganjar-Mahfud se-Pulau Jawa di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (27/11/2023).

Megawati juga mengaku sempat merasa tidak dihargai. Mengingat segala polemik yang terjadi dalam internal partainya hingga seorang mantan kadernya justru mencalonkan diri sebagai wakil presiden di kubu lawan.

“Saya manusia juga dong, tetapi ya bayangkan, kok saya tidak seperti dihormati ya. Loh, kenapa? Loh saya jelek-jelek pernah presiden loh dan masih diakui dengan nama Presiden ke-5 Republik Indonesia loh,” ujar Megawati.

Ia lantas heran dengan apa yang diinginkan oleh kubu lawannya. Menurutnya, jika ingin bertarung, Megawati mempersilakan dan siap untuk melawan. “Biar ibu ini perempuan, tapi ibu petarung. Kita saja lambangnya banteng, mana ada banteng itu keok,” tuturnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button