Arena

Pram Gantung Raket, Alasan Kesehatan Mental Masuk Akal


Keputusan Pramudya Kusumawardana pensiun dini dari bulu tangkis masih menimbulkan tanda tanya besar. Banyak yang lecewa keputusan tersebut, tapi tak sedikit pula yang mendukungnya.

Apalagi, salah satu alasan Pram mundur, adalah soal Mental Health atau kesehatan mental.

Namun bagi pengamat olahraga Fritz Simanjuntak keputusan Pram cukup masuk akal.”Saya lihat dia tidak rugi meninggalkan bulu tangkis, sangat rasional sekali alasannya, dan nanti kan bisa suatu waktu dimanfaatkan oleh dunia bulu tangkis Indonesia. Saya melihatnya sangat dewasa keputusan dia,” ungkap Fritz kepada Inilah.com, Selasa (19/12/2023).

Pebulutangkis kelahiran 13 Desember 2000 itu memantapkan diri untuk berhenti dari dunia bulu tangkis dan memilih melanjutkan studi di Australia. Pramudya sendiri mengaku kesehatan mental sempat terganggu sehingga berpengaruh ke dalam kehidupan pribadinya.

Soal mental, Fritz merasa tidak perlu dibesar-besarkan. Menurutnya, setiap cabang olahraga, terutama yang memiliki atensi publik cukup tinggi, sudah pasti penuh tekanan dalam berkompetisi.

“Dia tahu ada masalah mental dalam dirinya. Kemudian dia sekolah psikologi olahraga. Mudah-mudahan dia tahu bagaimana cara mengatasi kalau ada orang seperti dia,” tegasnya.

“Dia yakin dia sudah mencoba mengatasi itu, masalah mental itu. Tapi ternyata dia tidak bisa. Kebetulan diterima di sekolah psikologi di Australia,” sambung dia.

Pramudya pamit untuk meneruskan studi di Negeri Kangguru dengan sekolah di jurusan Sports Science dan Sports Psychology di Sydney. Hal tersebut dilakukan Pramudya diharapkan ke depannya bisa membantu olahraga, khususnya bulu tangkis, lebih berkembang di Tanah Air.

“Jadi memang warganet itu begitu memang budayanya di warganet saling menghujat. Saya nggak yakin itu bahwa gara-gara warna warganet menghujat dan segala itu ada pengaruhnya tapi enggak signifikan lah. Kalau dia enggak baca juga dia enggak tahu,” bebernya.

 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button