Hangout

Pentingnya Pemenuhan Nutrisi Agar Tidak Terjadi Komplikasi hingga Malnutrisi

Malnutrisi adalah kondisi yang merujuk pada kekurangan gizi seperti protein, karbohidrat, mineral atau zat mikronutrisi. Malnutrisi disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya kondisi medis pada pasien.

Pemenuhan nutrisi sangat penting untuk mencegah malnutrisi, terutama pada pasien rawat inap di rumah sakit. Dukungan nutrisi sangat diperlukan untuk mencegah komplikasi dan pemulihan kesehatan secara menyeluruh dari pasien.

Komplikasi termasuk infeksi, ulkus dekubitus, patah tulang, serta komplikasi paru, ginjal dan hati. Nutrisi yang diberikan pada pasien rawat inap bisa berupa makanan atar minuman, nutrisi enteral dan nutrisi parenteral.

“Pasien yang tidak bisa menerima makanan dan minuman bisa menerima nutrisi berupa enteral dan parenteral. Nutrisi enteral bisa diberikan secara langsung lewat mulut maupun lewat NGT. Nutrisi parenteral diberikan melalui infus,” kata Dr. Nurhayat Usman, SpB-KBD, FINACS dari Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Digestif Indonesia, ditulis di Jakarta, Rabu, (25/5/2022).

Lebih lanjut Dr. Nurhayat Usman, SpB-KBD, FINACS menyampaikan, dalam riset prevalensi malnutrisi pertama di Asia, Indonesia menjadi bagian dari riset bersama dengan 6 negara lainnya. Dari hasil penelitian tersebut, didapatkan 54 persen pasien memiliki risiko malnutrisi sedang hingga tinggi.

“Di Indonesia saja, menunjukkan bahwa risiko malnutrisi sedang hingga tinggi terjadi pada 76 persen pasien. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa di Asia angka kejadian pada pasien yang mengalami malnutrisi sejak sebelum melakukan operasi atau pasien yang berisiko malnutrisi, cukup tinggi. Dengan demikian, dukungan perbaikan gizi sangat penting untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan pasien,” kata Nurhayat Usman.

Dalam penelitian tersebut, dukungan pemberian nutrisi yang menunjukkan defisit kalori dan protein yang lebih rendah bisa dicapai dengan kombinasi antara pemberian nutrisi parenteral dan nutrisi enteral. Nutrisi parenteral bisa diberikan tunggal apabila pasien tidak bisa menerima nutrisi oral maupun enteral.

Selain menyebabkan dampak bagi kesehatan pasien, malnutrisi juga membebani pasien dan rumah sakit dalam hal pembiayaan. Berdasarkan penelitian, estimasi beban ekonomi yang disebabkan oleh malnutrisi di rumah sakit mencapai USD 30,1 milyar.

Tingginya periode rawat inap membutuhkan biaya yang paling besar, setelah itu diikuti dengan tingginya kebutuhan ruang Intensive Care Unit (ICU), dan tambahan pengobatan akibat komplikasi. Di Indonesia, total tambahan biaya malnutrisi rumah sakit di Indonesia diestimasi mencapai USD 488 juta atau sebesar 1,61 persen dari proporsi pembiayaan kesehatan secara keseluruhan, per tahunnya.

Herlina Harjono, Direktur PT Fresenius Kabi Indonesia mengatakan, Fresenius Kabi, merupakan perusahaan dengan filosofi caring for life dan merupakan pelopor penyedia produk-produk nutrisi baik parenteral maupun enteral.

“Fresenius Kabi berkomitmen untuk menyediakan obat-obatan dan teknologi esensial kepada pihak-pihak yang menolong pasien dalam menghadapi tantangan hidup mereka, termasuk dalam hal ini mengenai malnutrisi pada pasien yang menjalani rawat inap di rumah sakit melalui solusi nutrisi enteral dan parenteral,” papar Herlina.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Mia Umi Kartikawati

Redaktur, traveller, penikmat senja, musik, film, a jurnalist, content creator enthusiast, food lovers, a mom who really love kids. Terus belajar untuk berbagi dan bersyukur dalam jalani hidup agar bisa mendapat berkah.
Back to top button