Market

Buwas Kembali Tuding Mafia Beras Jadi Biang Kerok Lonjakan Harga

Aksi dan keberadaan mafia beras dituding berada di balik penyebab naiknya harga beras di pasaran belakangan ini. Mereka mengerek harga beras di level pedagang sehingga harga di tingkat konsumen juga akan melonjak. Dalam aksinya, para mafia ini tak segan segan mengintimidasi pedagang beras.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) menyebut, pihaknya telah menelusuri dan merekam aksi mafia tersebut.

“Saya sudah ngikutin semua. Ternyata para pedagang ini mendapatkan harga mahal. Ngapain pake ngumpulin pedagang terus intimidasi. Ada rekamannya semua, siapa yang hadir. Saya tahu di mana tempatnya. Saya tahu model apa preman-preman begini,” ujar Buwas dalam jumpa pers yang disiarkan di Live Instagram Bulog, Jumat, 20 Januari 2023.

Untuk kesekian kalinya Buwas mengungkap praktik mafia beras ini. Pada tahun 2018 misalnya, ia pernah membeberkan sepak terjang sindikat penyimpanan dalam tata niaga beras.

Kemudian pada 2019, Buwas menyinggung soal adanya mafia dalam penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Di tahun yang sama Buwas mengatakan harga beras naik lantaran mafia beras yang coba mengendalikan harga beras dengan sistem kartel.

“Sudah pasti ada (oknum), maka kita lawan di operasi pasar,” kata Buwas di Kantor Pusat Bulog, Jakarta, Selasa 24 September 2019 silam.

Jangan Ancam-ancam

Buwas menambahkan, Bulog akan menjual stok cadangan beras pemerintah (CBP) di gudangnya secara terbuka. Penjualan dilakukan tanpa koordinator atau perantara. Sehingga pedagang bisa mendapatkan harga Rp 8.300 per kilogram, sesuai dengan yang ditetapkan pemerintah.

Setiap pedagang beras berhak mendapatkan pasokan dengan harga yang murah. Dengan harga pembelian Rp 8.300 per kilogram, seharusnya harga beras paling tinggi di tingkat konsumen hanya Rp 9.000 per kilogram.

“Tapi yang terjadi apa? Harganya tetap tinggi,” cetus Buwas.

Buwas juga menepis kabar yang menuding dirinya sebagai pihak yang memonopoli perdagangan komoditas beras. Dia menekankan Presiden Joko Widodo telah secara langsung menugaskannya untuk menggelontorkan sebanyak mungkin stok CBP untuk meredam kenaikan harga beras.

“Jadi tidak ada monopoli terus penguasaan. Tidak benar bahwa saya yang paling utama yang mendapatkannya, saya paling berhak. Nggak ada,” ujarnya.

Buwas mengaku ia sebetulnya sudah tahu sejak lama keberadaan mafia beras itu. Namun, kini sebagai Direktur Utama Bulog, Buwas tak bisa bertindak apa-apa.

Padahal mafia beras ini juga telah mengancam pemerintah dan merasa menguasai pendistribusian beras di seluruh wilayah Indonesia.

“Jangan merasa hebat, pakai ancam-ancam. Negara kok diancam, berani ngancam negara.” kata dia.

Terkait dengan itu Bulog akan menyerahkan laporannya kepada Satgas Pangan Polri agar diselidiki lebih lanjut. Ia berjanji akan menyerahkan seluruh barang bukti, termasuk video rekaman berisi intimidasi kepada pedagang.

Harga Beras di Pasar

Pantauan di pasar menunjukkan, harga beras masih melanjutkan tren kenaikan pada Kamis (19/1/2023). Panel Harga Badan Pangan menunjukkan, harga beras premium dan medium hingga pukul 13.50 WIB masih naik Rp20 per kg.

Tercatat, harga beras premium jadi Rp13.170 per kg dan medium jadi Rp11.580 per kg. Harga tersebut adalah rata-rata nasional di tingkat pedagang eceran.

Di tingkat pedagang grosir, harga beras premium juga naik Rp70 jadi Rp12.210 per kg dan medium naik Rp20 jadi Rp10.720 per kg

Di tingkat produsen, hanya harga gabah kering giling (GKG) yang naik, sebesar Rp10 jadi Rp6.240 per kg.

Sedangkan, harga gabah kering panen (GKP) dan beras masih menunjukkan tren kenaikan.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button