Peringatan setengah abad PPP diwarnai pesan khusus yang dibacakan Irene Rusli, putri deklarator PPP, Rusli Halil. Irene meminta refleksi 50 tahun PPP dijadikan momentum bagi segenap pengurus partai untuk konsisten melaksanakan aturan dasar partai dan menyelamatkan PPP dari lubang jarum gagal lolos Pemilu 2024.
Irene yang menjadi kader PPP sejak 2015 mengaku menyaksikan PPP tidak dijalankan sesuai dengan ketentuan AD/ART. Setidaknya melaksanakan lima khidmat dan enam prinsip perjuangan partai.
“Saya sebagai salah satu anak pendiri dan juga ada di kepengurusan PPP sejak 2015 hingga saat ini, melihat dan mengamati memang kepemimpinan periode saat ini sudah tidak lagi mengacu kepada AD/ART PPP,” terang Irene, dalam acara diskusi bertajuk “Refleksi Setengah Abad PPP”, di Jakarta, Kamis (5/1/2023).
Dia mengingatkan pula terdapat prinsip perjuangan PPP yang merupakan fusi atau gabungan Partai NU, PSII, Pertim dan Parmusi. Apabila PPP mau eksis, maka harus konsisten melaksanakan aturan main partai.
“Saya memohon kepada seluruh pengurus partai di PPP, partai kita yang berlambangkan Ka’bah ini agar seluruh perjuangan dan cita-cita ini diridhoi oleh Allah SWT, sehingga pada pemilu 2024 elektabilitas PPP itu akan bisa naik kembali sesuai dengan cita-cita dari para deklaratornya,” tuturnya.
Ia berharap pesan ini didengar pengurus harian pusat. Keprihatinan ini didasari atas kecintaan terhadap partai berlogo Ka’bah. “Semoga kawan-kawan di Pengurus Harian dapat mendengar masukan ini agar PPP tetap bisa ada di tahun-tahun berikutnya, demi semua umat Muslim di Indonesia. Saya hanya memohon sekali lagi kepada para Pengurus PPP untuk menjalankan kepartaian ini sesuai AD/ART,” tuturnya.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)