Market

Perjuangkan Nasib Petani dan Devisa Biodiesel, Pemerintah Perlu Cepat Lobi UE

Terkait pengenaan bea masuk imbalan (BMI) untuk biodiesel yang ditangani Word Trade Organization(WTO), pemerintah disarankan segera melobi Uni Eropa (UE). Berdampak langsung kepada petani sawit dan perolehan devisa.

“Lobi tersebut harus dilakukan secara terukur dan berani karena imbas dari kebijakan itu adalah turunnya devisa ekspor Indonesia dan nasib jutaaan petani yang makin terpuruk,” kata peneliti Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB-UI), Eugenia Mardanugraha, Jakarta, Sabtu (26/8/2023).

Menurut Eugenia, perjuangan pada perundingan tingkat internasional di WTO harus terus dilakukan dengan mengerahkan seluruh kemampuan lobi terbaik. Apalagi, UE telah memberlakukan BMI di kisaran 8-18 persen sejak 2019.

Pengenaan BMI itu menimbulkan kerugian serius terhadap industri Indonesia, khususnya setelah perekonomian dunia mulai bergerak pascapandemi COVID-19. “Indonesia sendiri menilai proses penyelidikan dan pengenaan BMI tersebut inkonsisten terhadap aturan WTO,” ujar Eugenia.

Di sisi lain, Eugenia mengingatkan pentingnya meningkatkan produksi sawit di dalam negeri, sehingga harga biodiesel bisa kompetitif setara harga solar. “Ini penting agar kedepan, biodiesel tidak perlu lagi terus menerus disubsidi lagi dari dana yang dikelola oleh BPDPKS,” kata Eugenia.

Eugina juga menyarankan pentingnya melakukan diversifikasi penggunaan sawit sebagai bahan bakar di dalam negeri.

“Penciptaaan biobensin mungkin bisa menjadi alternatif, sehingga dengan mudah kita mengendalikan suplai biodiesel ke UE,” kata Eugenia.

Jika ini bisa direalisasikan, kedepan, Indonesia tidak khawatir dengan pembatasan biodiesel ke Eropa karena pasokannya terserap penuh di dalam negeri.

Hal lainnya yang diperlukan adalah membangun bursa sawit Indonesia yang mapan. “Selama ini, bursa sawit hanya sebatas retorika saja dan belum terealisasi. Selama Eropa menguasai pasar derivatif sawit melalui bursa Roterdam, maka keberhasilan Indonesia untuk mengendalikan perdagangan sawit tidak sepenuhnya berhasil,”kata Eugenia.

Informasi saja, pada 15 Agustus 2023, Indonesia telah mengajukan permohonan konsultasi sengketa ke WTO terkait pengenaan bea masuk imbalan (BMI) biodiesel oleh UE.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button