News

Perludem Desak KPU Responsif Perbaiki Sirekap, Bukan Ditutup


Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Khoirunnisa Nur Agustyati mendesak Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar memperbaiki Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) yang kian bermasalah.

Menurut Ninis, sapaan akrabnya, Sirekap menjadi prioritas, mengingat fungsinya sebagai alat kontrol masyarakat terhadap hasil suara pemilu sementara.

“Sirekap yang bisa kita dorong sebetulnya adalah tentu KPU harus responsif segera memperbaiki yang salah dan yang penting C1 itu diupload dan bisa diakses oleh masyarakat karena itu sebetulnya alat kontrolnya masyarakat terhadap Sirekap,” kata Ninis di kawasan Jakarta Pusat, Minggu (18/2/2024).

Meskipun Sirekap bukanlah hasil resmi penghitungan suara pemilu 2024 melainkan hanya alat bantu, Ia menyebut data secara keseluruhan akan diambil dari Sirekap.

“Jadi kalau data Sirekapnya enggak bener, proses rekapnya nanti takutnya enggak bener, jadi datanya harus benar, Sirekapnya harus akurat,” imbuhnya.

Sementara itu, Ninis menolak jika ada usulan Sirekap untuk ditutup. Tidak mudah jika nantinya KPU hanya mengandalkan lembaga pemantau pemilu untuk mengcover 800 ribu lebih Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Menutup Sirekap menurut saya bukan solusinya, malah menurut saya bikin gaduh. Kita bagaimana lagi mau mengecek di masyarakat. Justru kita jadi tahu ada masalah di sana-sini karena itu dibuka. Ya biar saja itu dibuka tapi KPU-nya harus responsif dengan apa yang terjadi,” jelas Ninis.

Sebelumnya diketahui, sebanyak 2.325 Tempat Pemungutan Suara (TPS) terungkap mengalami salah konversi Formulir Model C1-Plano atau catatan hasil penghitungan suara Pemilu 2024. Kesalahalan di ribuan TPS itu berdasarkan monitor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.

“(2.325 TPS) itu sudah teridentifikasi sistem,” kata Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (15/2/2024).

Hasyim menjelaskan, KPU belum mengecek secara detail terkait jumlah suara yang tidak tepat. Menurut dia, kesalahan atau ketidaktepatan konversi tersebut dari pembacaan Formulir Model C1-Plano yang diunggah bersifat acak.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button