Hangout

Plesiran di Yogya Jangan Parkir di Malioboro, Sanksinya Berat

Jika kebetulan Anda plesiran di Yogyakarta, jangan coba-coba parkir di Malioboro kalau tak mau kena tilang.

Unit Pelaksana Teknis Kawasan Cagar Budaya meminta wisatawan tidak memarkir kendaraan di sepanjang Jalan Malioboro, karena menyebabkan kemacetan panjang di ruas jalan tersebut seperti yang terjadi pada Kamis (5/5/2022).

“Sudah ada tanda larangan parkir di sepanjang Jalan Malioboro. Tetapi hari ini memang sempat banyak kendaraan yang parkir di sepanjang jalan dan ditinggal pengemudinya. Mungkin karena tidak ada lagi tempat parkir yang tersedia,” kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kawasan Cagar Budaya Yogyakarta Ekwanto di Yogyakarta, Kamis.

Ia berharap wisatawan mematuhi rambu-rambu larangan yang sudah dipasang, sehingga Jalan Malioboro yang saat libur Lebaran tahun ini dipadati wisatawan tidak semakin tersendat karena ada kendaraan yang parkir di tepi jalan.

Menurut Ekwanto, UPT Kawasan Cagar Budaya berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta dan kepolisian kemudian menghalau kendaraan yang terparkir di sepanjang Jalan Malioboro.

Sempat ada satu mobil yang masih tersisa. Meskipun hanya satu kendaraan, tetapi tetap menyebabkan kemacetan di Malioboro,” katanya.

Seluruh pemilik kendaraan kemudian diarahkan untuk menyelesaikan pelanggaran lalu lintas tersebut di Polresta Yogyakarta.

“Pada awalnya, kami berencana menggemboskan ban kendaraan. Tetapi, langkah ini justru bisa menyebabkan kemacetan yang semakin panjang,” katanya.

Oleh karenanya, pengemudi diarahkan untuk menyelesaikan pelanggaran tersebut dengan tilang oleh kepolisian.

Sejumlah lokasi parkir yang bisa diakses wisatawan yang ingin berkunjung di Malioboro di antaranya Tempat Khusus Parkir Abu Bakar Ali, Senopati, Ngabean, Sriwedani, dan Limaran.

Ekwanto menambahkan kepadatan wisatawan di kawasan Malioboro terjadi hingga tengah malam dan diperkirakan puncak kunjungan terjadi pada akhir pekan ini.

“Banyak wisatawan yang merasa suasana Malioboro semakin baik dan bisa berjalan lebih leluasa usai penataan PKL,” katanya.

Teras Malioboro 2 sebagai salah satu lokasi relokasi PKL Malioboro dikunjungi tidak kurang 25.000 wisatawan pada Rabu (4/5/2022) dan bisa meningkat menjadi sekitar 30.000 wisatawan pada akhir pekan ini.

Salah satu pedagang di Teras Malioboro 2, Arif mengatakan keramaian wisatawan meningkat pada sore hari. “Biasanya, wisatawan mencari bakpia,” katanya yang menyebut mengalami kenaikan omzet sekitar 70 persen dibanding hari biasa.

Menurut dia, keramaian wisatawan saat libur Lebaran hampir menyerupai kondisi sebelum pandemi. “Kami pun tidak menaikkan harga barang,” katanya. [ikh]

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button