News

Kubu AMIN: Hapus Ordal dengan Meritokrasi


Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) mendorong penerapan sistem meritokrasi perlu dijalankan sejak dini. Tujuannya untuk menghilangkan perilaku korup orang dalam (ordal).

“Ordal ini persoalan yang ujungnya menjadi perilaku korup,” kata Anggota Dewan Pakar Timnas AMIN Abdul Malik Gismar di Jakarta, Kamis (14/12/2023).

Pernyataan Malik sekaligus menanggapi isu ordal yang dilontarkan calon presiden (capres) Anies Baswedan saat debat capres perdana di Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Selasa (12/12/2023).

Malik menjelaskan, tindakan penggunaan jalur ordal ini bisa diminimalkan dengan penerapan sistem meritokrasi, yaitu memberikan kesempatan kepada seseorang berdasarkan kemampuan atau prestasi, bukan karena mempunyai kekayaan maupun memiliki orang dalam.

Menurut dia, saat ini tindakan memakai ordal terjadi di mana-mana, baik di tempat kerja, pemerintahan, sekolah, dan lain sebagainya. Untuk itu, kata dia, perlu ada pendidikan meritokrasi sejak dini yang dapat mencegah atau menekan perilaku negatif tersebut.

“Kunci untuk meminimalkan ordal itu meritokrasi, dan ini harus ditanamkan sejak dini, mulai awal masuk sekolah,” tuturnya.

Fenomena ordal, menurut Malik, dapat membuat orang yang pandai, mempunyai kemampuan, dan talenta kalah posisi dengan orang yang memiliki ordal, dan hal seperti itu tentu harus dihilangkan.

“Dengan tidak adanya praktik ordal, diharapkan posisi para pemimpin di Indonesia dalam berbagai bidang dapat diisi oleh orang-orang yang handal,” ujar Malik menegaskan.
 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button