Arena

Politik Piala Dunia Indonesia

Pupus sudah harapan Indonesia bisa berlaga di Piala Dunia kelompok umur 20 setelah FIFA membatalkan drawing grup yang rencananya digelar di Bali, 31 Maret mendatang.

Status tuan rumah yang jadi satu-satunya harapan Timnas Indonesia bisa main di piala dunia, segera dicabut.

Suara penolakan atas keikutsertaan Israel, jadi pemicunya. Gubernur Bali I Wayan Koster dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, adalah dua tokoh yang terang-terangan menolak Israel tanding di Indonesia.

Sebelum mereka, PKS, KNPI dan sejumlah organisasi lain sudah lebih dulu menolak Timnas Israel. Alasannya, tenggang rasa dan solidaritas terhadap kemerdekaan negara Palestina. Namun, suara penolakan Wayan Koster dan Ganjar tampaknya jadi pembeda, sebab Bali dan Jawa Tengah, jadi lokasi penyelenggaraan Piala Dunia U-20 Mei hingga Juni mendatang. FIFA kabarnya tak merasa aman dan nyaman jika salah satu tempat perhelatan piala dunia, justru menolak event bergengsi yang sebelumnya sudah disepakati.

“Memperjuangkan kemerdekaan negara orang. Tapi kalian menghancurkan impian anak bangsa. Mimpi indah teman-teman-sampai jumpa lagi,” tulis striker Timnas Indonesia U-20, Hokky Caraka di story Instagram-nya menggunakan bahasa Inggris. Hokky mungkin jadi generasi Indonesia yang mencetak sejarah bisa tampil di Piala Dunia U-20 andai berjalan sesuai rencana.

Jika Indonesia gagal tampil di piala dunia U-20, mimpi anak-anak muda yang membela lambang Garuda di dada, pupus sudah. Israel akan tetap main di Piala Dunia 2022 dimanapun nanti tempatnya. Palestina, tidak langsung merdeka meski Indonesia menolak Israel main. Indonesia terancam sanksi jika menolak Israel bermain, dikucilkan dari persepakbolaan dunia.

Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al Shun, sebelumnya sudah menyatakan tak mempermasalahkan keikutsertaan Israel dalam piala dunia di Indonesia Mei mendatang.

“Kami mengetahui masing-masing federasi di dunia memiliki aturannya sendiri termasuk FIFA. Dalam hal ini Indonesia berhasil memenangkan bidding sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Tentu saja kepesertaan masing-masing negara yang ikut dalam event ini tidak ada keterkaitannya dengan masalah suka atau tidak suka dengan negara-negara yang ikut serta tersebut,” kata Zuhair di Kebudes Palestina, Jakarta, Rabu (15/3/2023).

Dia juga mengatakan bahwa Timnas Israel pada kesempatan ini telah memenuhi kualifikasi untuk mengikutinya, maka tak salah jika mereka akan bermain di Indonesia. Zuhair menambahkan bahwa seluruh aturan tersebut tentu akan kembali ke FIFA.

Belum ada pengumuman resmi memang tentang gagalnya Indonesia sebagai tuan rumah, dan siapa tuan rumah penggantinya. Namun sepertinya, dari batalnya drawing, ditambah dihapusnya soundtrack resmi Piala Dunia U-20 Indonesia “Glorious” dari situs FIFA, tampaknya tinggal menunggu waktu, harapan bermain di piala dunia benar-benar sirna.

Saat ini, Ketua Umum PSSI Erick Thohir, dikabarkan terbang ke Zurich, Swiss, markas FIFA untuk melakukan lobi agar Indonesia tetap jadi tuan rumah.

Selain mimpi bermain di piala dunia, persiapan sejumlah stadion untuk penyelenggaraan event sepak bola terbesar di dunia itu, juga sudah dipersiapkan sedemikian rupa. Bahkan sejumlah klub Liga 1, harus ‘minggir’ dari kandangnnya karena akan dipakai untuk piala dunia.

Indonesia masih bisa berlaga di piala dunia jika analisis mantan pengurus PSSI, Yesayas Oktavianus berhasil jadi lobi jalan keluar. Yesayas yang pertamakali menyebut Indonesia batal gelar piala dunia, menyebut Peru sebagai penggantinya. Negara Amerika Latin itu, bakal jadi tuan rumah Piala Dunia U-17  November mendatang. Opsi tukar tuan rumah bisa jadi solusi menurut Yesayas, Indonesia gelar Piala Dunia U17, sementara Peru jadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

Peru sendiri kabarnya sudah memutuskan mundur dari penyelenggara Piala Dunia U-17, meski alasannya adalah kemanusiaan, dimana wilayahnya baru saja diguncang gempa hebat bermagnitudo 6,8.

Semoga ada kabar baik dari Zurich, dari Ketum PSSI Etho tentang masa depan sepak bola Indonesia.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button