Market

Perdagangan Aset Kripto Menggeliat, Investor Masih Pilih-pilih

Geliat perdagangan aset kripto terus menggeliat ke arah positif. Sejumlah platform jual beli kripto di Indonesia, memperkuat fitur penunjang bisnisnya.

Dikutip dari Antara, Sabtu (15/4/2023), CEO Indodax, Oscar Darmawan menyebutkan bahwa Indodax selaku platform jual beli kripto resmi di Indonesia, meluncurkan fitur terbaru bernama staking. Fitur ini cukup dinanti mayoritas investor kripto khususnya jangka panjang. “Fitur staking memungkinkan investor mendapatkan hadiah dengan nominal yang menarik, dengan mengunci aset kripto di akun Indodax,” kata Oscar.

Staking merupakan fitur mengunci aset kripto ke dalam jaringan blockchain untuk mendapatkan pendapatan pasif tanpa harus melakukan jual beli. Saat ini, merupakan waktu yang tepat bagi Indodax untuk meluncurkan fitur teranyar staking. Pasar kripto yang terus menunjukkan sinyal positif di awal 2023, menjadi saat yang tepat bagi Indodax untuk memberikan fitur lainnya bagi para pengguna setia yang selama ini sudah menunggu hadirnya fitur staking.

Seiring berjalannya waktu, Indodax akan menghadirkan kripto lainnya agar investor mendapatkan banyak pilihan aset yang bisa di staking. Staking DOT di Indodax tentu aman, mengingat proses staking sendiri dilakukan pada blockchain dari Polkadot (DOT) agar jauh lebih transparan.

Terkait jumlah hadiah, investor akan menerima hadiah yang bergantung pada APY Staking Rewards dan jumlah DOT yang dikunci. Sebelum memutuskan untuk staking, investor bisa menggunakan fitur kalkulator dalam melakukan simulasi staking agar mengetahui berapa hadiah yang akan didapatkan.

“Untuk melakukan staking, investor harus terlebih dahulu melakukan proses KYC (Know Your Customer) dan terverifikasi datanya oleh tim Indodax. Setelah itu investor bisa melakukan pembelian kripto Polkadot (DOT) via laman resmi Indodax,” tuturnya.

Saat ini, perdagangan aset kripto merupakan bagian dari ekonomi digital yang sedang berkembang di Indonesia. Google memproyeksikan, potensi ekonomi digital Indonesia akan tumbuh US$146 miliar setara Rp2190 triliun dengan kurs Rp15.000/US$. Capaian ini terbesar di Asia Tenggara pada 2025.

Data Kementerian Perdagangan (Kemendag), nilai transaksi maupun jumlah pelanggan aset kripto di Indonesia, mengalami pertumbuhan luar biasa. Pada 2022, misalnya, nilai transaksinya mencapai Rp306,4 triliun. Turun 50 persen dibandingkan 2021. Pada Januari 2023, tercatat transaksi aset kripto tembus Rp12,14 trilliun.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button