Market

Profil dan Deretan Bisnis Jusuf Hamka, Crazy Rich Jalan Tol Indonesia

Nama pebisnis jalan tol, Jusuf Hamka alias Babah Alun menjadi sorotan karena berseteru dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terkait masalah utang.

Awal perseteruan dimulai saat Jusuf Hamka menagih utang sebesar Rp800 miliar dari deposito milik PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) di Bank Yakin Makmur (Bank Yama) yang tidak kunjung diganti, selepas krisis moneter 1988.

Alih-alih mendapat respons yang baik, pemerintah justru melayangkan tuduhan balik kepada Jusuf Hamka dengan menagih utang ratusan miliar kepada perusahaannya.

Lantas siapa sosok Jusuf Hamka, dan bagaimana dia begitu kuat nyali untuk menagih utang kepada pemerintah? Untuk mengetahui lebih lengkapnya, berikut deretan bisnis Jusuf Hamka, serta total kekayaannya.

Siapa Itu Jusuf Hamka?

Mohammad Jusuf Hamka, atau akrab disapa Babah Alun adalah seorang politisi, motivator, dan pengusaha di Indonesia.

Lahir pada 5 Desember 1957, Jusuf Hamka tumbuh dan besar di lingkungan keluarga Tionghoa yang cukup terpelajar. Ayahnya Dr Joseph Suhaimi, adalah dosen Universitas 17 Agustus 1945. Sedangkan ibunya, Suwanti Suhaimi adalah seorang guru.

Jusuf Hamka dikenal sebagai pengusaha yang sederhana. Namun kondang sebagai pemilik PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) Tbk, perusahaan sektor konstruksi. Perusahaan itu berperan dalam pembuatan jalan tol Cawang-Tanjung Priok.

Perjalanan Karir Jusuf Hamka

Meski tumbuh di lingkungan akademisi, Jusuf Hamka ternyata tak pernah lulus kuliah. Sempat menjadi mahasiswa di sejumlah universitas ternama, seperti Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945 dan Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti era 1974-an.

Jusuf sempat mengecap kuliah Bisnis Administrasi di Columbia College, Vancouver, Kanada pada 1977.  Kemudian lanjut ke jurusan Administrasi Negara FISIP di Universitas Jayabaya pada 1980.

Banyak bangku kuliah di kampus-kampus bergengsi di Indonesia maupun luar negeri, sempat didudukinya. Namun tak ada yang sampai wisuda.

Tentu saja, bukan masalah ekonomi penyebabnya. Atau tak suka pendidikan, dia mengaku hanya tidak suka dengan formalitas.

Namun, siapa menyangka pria yang tidak lulus kuliah itu, karir bisnisnya moncer. Serta bisa hidup bergelimang harta seperti sekarang. Meski tajir melintir, Jusuf Hamka tak silau dengan semuanya. Penampilan serta gaya hidupnya sangat sederhana. Dia memilih hidup dermawan.

Selain dikenal sebagai bos jalan tol di Indonesia, dia juga memegang jabatan penting di beberapa perusahaan terkenal. Semisal, menjabat Komisaris Utama PT Mandara Permai, Komisaris PT Indosiar Visual Mandiri, dan masih banyak perusahaan ternama lainnya.

Banyak cerita yang menggambarkan betapa welas asihnya Jusuf Hamka. Dia pernah membuka warung nasi kuning bernama Podjok Halal di Jakarta Utara. Dari warung itu, dia tidak mengambil keuntungan sepeser pun. Bahkan, dia menjual rugi. Bayangkan saja, untuk sepori nasi kuning dijualnya Rp3 ribu saja.

Saat pandemi COVID-19, Jusuf Hamka rajin menggelar aksi kemanusiaan. Salah satunya, membuka warung sembako murah di Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara. Misinya begitu mulia, membantu meringankan masyarakat yang terdampak pandemi. Dia juga merelakan 10 hektare tanahnya dijadikan lokasi pemakaman jenazah pasien COVID-19.

Darah bisnis konstruksi Jusuf Hamka mengalir melalui PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP). Perusahaan ini punya 4 anak usaha, yakni PT Citra Margatama Surabaya, PT Citra Waspputowa, PT Citra Persada Infrastruktur, PT Citra Marga Nusantara Propertindo dan PT Girder Indonesia.

Keempat anak perusahaan itu bergerak di industri yang sama dengan CMNP, yakni konstruksi dan pembangunan jalan tol.

Berdasarkan data profil perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), dua anak Jusuf Hamka menduduki posisi penting di perusahaan. Fitria Yusuf (putri) menjabat direktur utama, sedangkan Feisal Hamka (putra) menduduki komisaris utama.

Adapun pemegang saham utama CMNP adalah BNP Paribas Wealth Management Singapore Branch. Dengan total kepemilikan saham 58,95 persen, dan saham masyarakat sebesar 41 persen.

Besaran kepemilikan saham kedua anak Yusuf itu, mencapai 4,4 persen untuk Fitria Yusuf, dan 4,93 persen untuk Feisal Hamka.

Selain sebagai pebisnis, ternyata Jusuf juga menjabat sebagai komisaris utama di PT Mandara Permai, komisaris independen PT Indomobil Sukses Internasional Tbk, komisaris PT Indosiar Visual Mandiri, komisaris PT Citra Margatama Surabaya, dan komisaris PT Mitra Kaltim Resources Indonesia.

Jusuf Hamka juga aktif di dunia politik dan bergabung dengan Partai Golongan Karya (Golkar) sebagai staf khusus di Kementerian Koordinator Perekonomian. Saat Pilpres 2019, Jusuf Hamka merupakan Bendahara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo dan Ma’ruf Amin.

Bisnis yang dijalankan Jusuf Hamka

Berikut adalah deretan proyek bisnis jalan tol yang dikerjakan oleh Jusuf Hamka bersama CMNP:

1. Ruas Tol Ir. Wiyoto Wiyono

Proyek jalan tol yang pernah dikerjakan Jusuf Hamka adalah Tol Ir Wiyoto Wiyono, sepanjang 15 kilometer melalui wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat, dan Jakarta Utara. Proyek ini menjadi jalan tol pertama di Indonesia yang menggunakan sistem layang dengan teknik Sosrobahu.

2. Tol Pelabuhan atau Tol Ancol

Tol yang membentang sepanjang 13 kilometer di wilayah Jakarta Utara ini, juga dibangun Jusuf Hamka. Tol Pelabuhan atau biasa disebut Tol Ancol ini, disambungkan dengan Tol Pelabuhan II yang juga dibangun Jusuf Hamka.

3. Jalan Tol Depok – Antasari atau Jalan Tol Andara

Tol sepanjang 21 kilometer yang langsung terkoneksi dengan Kabupaten Bogor dan JORR II ini, dibangun Jusuf Hamka bersama PT Citra Wapphutowa. Toll ini, baru saja beroperasi pada 18 Maret 2023 dengan sistem terbuka, atau sistem satu tarif.

4. Tol Bogor Outer Ring Road

Tol Bogor Outer Ring Road menjadi salah satu proyek jalan tol Jusuf Hamka yang dibangun pada 2009. Tol ini memiliki panjang 11 kilometer dengan total investasi mencapai Rp1,6 triliun.

5. Tol Soreang – Pasir Koja

Berikutnya adalah Tol Soreang – Pasir Koja yang dibangun sepanjan 10,55 kilometer dan menghubungkan Kota Bandung dengan Kabupaten Bandung. Tol ini dibangun oleh PT Citra Marga Lintas Jabar yang dimiliki Jusuf Hamka dengan total saham sebesar 69,32 persen.

6. Jalan Tol Waru – Juanda

Jalan Tol Waru- Juanda dibangun oleh salah satu perusahaan Jusuf Hamka yang menghubungkan Bandar Udara Juanda Surabaya dengan Kawasan Industri Rungkut. Tol ini dibangun pada 1996 yang baru diresmikan penggunaannya oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2008.

7. Jalan Tol Cileunyi – Sumedang – Dawuan

Proyek jalan tol yang terakhir adalah Tol Cileunyi – Sumedang – Dawuan yang baru saja beroperasi pada akhir 2022. Dikabarkan, Jusuf Hamka menguasai 51 persen saham di tol ini. Adapun perkiraan pendapatan yang dihasilkan dari ruas tol ini, sekitar Rp6 miliar per hari.

Dari pendapatan tersebut, sebanyak 55 persen disetor ke perusahaan milik Jusuf Hamka. Atau  sebesar Rp3,3 miliar.

Total Kekayaan Jusuf Hamka

Dilansir dari berbagai sumber, total kekayaan Jusuf Hamka saat ini mencapai lebih dari Rp15 triliun, belum termasuk berbagai aset lainnya. Salah satu aset terbesarnya adalah pembangunan jalan tol senilai Rp15 miliar.

Antara hobi dan bisnis, acapkali beririsan. Jusuf Hamka punya tol di mana-mana, selaras dengan hobinya, mengoleksi mobil mewah. Berikut daftar panjang mobil berbanderol wah miliknya. Ada Audi S4 seharga Rp1,25 miliar, Hummer H3 senilai Rp1,5 miliar, dan Rolls Royce tipe Phantom senilai Rp7,5 miliar. Bisa jadi saat berita ini ditulis koleksi mobilnya sudah beranak-pinak.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button