News

Profil Khofifah Indar Parawansa: Suami, Karier, hingga Kasus

Tiga bakal capres sudah diumumkan. Mereka adalah Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Ganjar Pranowo. Tapi tahukah Anda, ketiga bakal capres itu pernah memperebutkan seorang perempuan bernama Khofifah Indar Parawansa?

Tiga kubu bakal calon presiden mendambakan Khofifah untuk bergabung dan telah menyampaikannya secara terbuka.

Partai Nasdem sebelum memilih Muhaimin Iskandar sempat mendekati Khofifah untuk menjadi bakal cawapres Anies. Namun Khofifah menolaknya.

Sedangkan Khofifah selalu enggan bicara banyak dan terkesan menghindari pertanyaan itu. Khofifah mengaku ingin fokus memimpin Jawa Timur terlebih dahulu.

Profil Khofifah Indar Parawansa

 Profil Khofifah Indar Parawansa
Khofifah Indar Parawansa bersama 4 Anaknya (Foto: Suara.com)

Khofifah yang saat ini menjabat Gubernur Jawa Timur, memang dikenal memiliki rekam jejak yang baik. Aktivis Nahdlatul Ulama ini, juga sudah lama malang melintang di dunia politik dan pemerintahan.

Dikutip dari laman Eprints.umm.ac.id, Khofifah Indar Parawansa lahir di Surabaya pada 19 Mei 1965. Kecintaannya pada dunia politik dimulai ketika mengambil dua gelar sarjana sekaligus, yaitu dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga (UNAIR) serta jurusan Ilmu Komunikasi dan Dakwah Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Surabaya.

Sementara karir politik Istri almarhum Indar Parawansa ini, diawali saat ia bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) saat berusia 27 tahun. Di usia yang masih muda itu pula ia terpilih menjadi anggota DPR RI untuk masa jabatan 1992-1997. 

Di akhir masa jabatannya, ia kembali terpilih, tetapi hanya bertahan dua tahun sampai 1998 lantaran peralihan kekuasaan reformasi. 

Saat Pemilihan Umum (Pemilu) pertama pada 1999, ia memutuskan hengkang dari PPP dan masuk ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Berkat keanggotaannya dalam partai bentukan Abdurrahman Wahid, Khofifah kembali naik menjadi wakil rakyat dari lembaga legislatif. 

Namun, tidak bertahan lama kerena ia diangkat menjadi Menteri Pemberdayaan Perempuan dalam kabinet Persatuan Indonesia. 

Ibu dari 4 anak ini, pada masa kepemimpinan Megawati Soekarnoputri, tidak ditunjuk untuk membantu presiden dalam kabinet Gotong Royong 2001-2004. 

Namun, Khofifah aktif dalam kegiatan sosial dan berhasil menjadi Ketua Umum (Ketum) Pengurus Pusat (PP) sayap perempuan (Muslimat) NU (2002-2005). 

Pada Pilpres 2014, Khofifah diminta untuk menjadi juru bicara tim sukses (Timses) Joko Widodo – Jusuf Kalla. Setelah Jokowi – Kalla keluar sebagai pemenang, ia mendapatkan jatah kursi sebagai Menteri Sosial periode 2014-2019. 

Karirnya di instansi kementerian harus terhenti karena ia berpartisipasi dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2018. Khofifah unggul bersama wakilnya Emil Dardak.

Kekayaan Khofifah Indar Parawansa

Berdasarkan rilis Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (e-LHKPN) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), laporan harta terakhir kali Khofifah pada 31 Desember 2022. Jumlah kekayaannya sebesar Rp25 miliar.

Harta kekayaan Khofifah didominasi tanah dan bangunan. Tanahnya tersebar di berbagai wilayah Indonesia, mulai dari Makassar, Palu, Donggala, Sigi, Takalar, Gowa, Purwakarta, Sidoarjo, Surabaya, hingga Jakarta Selatan. Berhektar-hektar tanah dan bangunan tersebut ditaksir senilai Rp17,9 miliar. 

Selain itu, Khofifah juga mengoleksi 2 mobil dan 1 sepeda motor dengan total harga Rp872,7 juta. Sedangkan harta bergerak lainnya sebesar Rp 602 miliar serta kas dan setara kas Rp5,69 miliar.

Khofifah 2 Kali Berurusan dengan KPK

Profil Khofifah Indar Parawansa
KPK Geledah Ruang Kerja Khofifah April 2022 (Foto: Surya)

Khofifah sempat dua kali berurusan dengan KPK lantaran kasus dugaan korupsi di Jawa Timur.

Pertama, KPK memeriksa uang kerja Khofifah, 21 Desember 2022 silam.

Saat itu Khofifah menyebut tidak ada dokumen yang diangkut dari ruang kerjanya dan wakilnya Emil Dardak.

Penggeledahan ini terkait kasus penangkapan Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Sahat Tua Simandjuntak, atas penerimaan suap dalam pengelolaan dana hibah di Provinsi Jawa Timur.

Kedua, Khofifah pernah diperiksa KPK selama 1,5 jam di Polda Jawa Timur, 26 April 2019.

Pemeriksaan Khofifah berkaitan dengan kasus suap jual-beli jabatan yang menjerat bekas Ketua Umum PPP Muhammad Romahurmuziy alias Romy.

Baca berita dan artikel menarik lain Inilah.com di Google News.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button