News

Analis Menyayangkan Uji Kelayakan Panglima TNI Tertutup, Harusnya Terbuka Bahas Alutsista

Sangat disayangkan sesi tanya-jawab uji kelayakan dan kepatutan Panglima TNI pada Jumat (2/12/2022) digelar secara tertutup. Pasalnya banyak hal yang masih menjadi pertanyaan oleh masyarakat.

Analisis pertahanan dan keamanan, Ade Muhammad menduga ada beberapa isu sensitif yang dibahas dalam sesi itu, sehingga dinilai lebih baik dilakukan secara tertutup.

“Sayangnya pertanyaan dalam uji kelayakan dan kepatutan dilakukan tertutup, kita bisa pahami karena banyak hal yang sensitif. Namun dari kita masyarakat, terutama yang memahami dan mendalami pertahanan, banyak hal yang ingin ditanyakan,” ujarnya kepada Inilah.com, Sabtu (3/12/2022).

Salah satu persoalan yang masih menyisakan banyak tanya, tutur Ade, ihwal kecelakaan 14 Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) yang terjadi sejak tahun 2015 hingga 2020.

“Apa saja yang harus bisa menjadi pencegahan (preventif) bukan sekedar memperbaiki (kuratif), mengingat dalam kurun 2015 hingga 2020 sudah terjadi banyak kecelakaan alutsista yang terdiri dari 6 kecelakaan TNI AD, 5 kecelakaan TNI AU dan 3 kecelakaan TNI AL (termasuk Kapal Selam KRI Nanggala),” lanjut Ade.

Terlepas dari itu, Ade memuji pemaparan visi misi yang disampaikan Calon Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono. Meski yang dipaparkan tidak bersifat mendesak, namun ia menilainya realistis untuk dijalankan.

Tak hanya itu, ia juga memaknai bahwa visi misi yang disampaikan oleh Yudo berkaitan dengan persiapan menuju kesiapan.”Persiapan menuju Kesiapan (Preparation toward Readiness), dalam menghadapi tantangan Keamanan Bangsa dan Negara Indonesia,” jelasnya.

Karenanya, Ade memandang untuk bisa mewujudkan visi misi tersebut dibutuhkan sebuah kerja keamanan nasional yang melibatkan banyak stakeholder komunitas keamanan di Indonesia, dan TNI adalah salah satu kekuatannya.

“Untuk bisa efektif, TNI membutuhkan kesiapan atau Readiness. Ini lah yang mau dicapai atau hendak dirancang oleh Panglima kita yang baru,” tegasnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button