News

Resolusi DK PBB Tak Bawa Pengaruh, Israel Tetap Gempur Jalur Gaza


Israel terus melancarkan serangan ke Hamas untuk mencapai tujuannya menguasai wilayah utara Jalur Gaza. Serangan ini digelar setelah Dewan Keamanan PBB mendorong peningkatan bantuan kemanusiaan ke pemukiman warga Palestina, tapi tidak menuntut gencatan senjata.

Terlihat asap hitam membumbung tinggi di bagian utara Kota Jabalia yang juga menampung kamp pengungsi. Warga setempat melaporkan serangan udara dan tembakan tank Israel yang menurut mereka bergerak ke arah kota.

Sayap bersenjata Hamas, Brigade Al-Qassam mengatakan bahwa mereka telah menghancurkan lima tank Israel di daerah itu, menewaskan dan melukai awak tank. Kelompok pejuang kemerdekaan Palestina itu menggunakan ulang dua roket Israel yang meledak.

Pada Jumat (22/12/2023), juru bicara militer Israel mengatakan pasukannya hampir menyelesaikan operasi untuk menguasai Gaza utara dan bersiap memperluas serangan darat ke daerah lain di Jalur Gaza dengan fokus ke selatan.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melaporkan mereka melepas tembakan pengecoh daerah Issa di Kota Gaza untuk menarik lusinan pejuang Hamas dari gedung yang mereka klaim markas kelompok perjuangan pembebasan Palestina itu di utara Gaza.

“Selama aktivitas operasi gabungan, pasukan darat dan intelijen IDF mengarahkan pesawat tempur IAF untuk menyerang gedung itu, menyingkirkan para teroris,” kata IDF dalam pernyataannya, Sabtu (23/12/2023).

Angkatan Darat Israel juga merilis video yang diklaim menunjukan terowongan Hamas di daerah Issa. Lokasi dan tanggal yang diungkapkan dalam pernyataan ini juga belum dapat diverifikasi dengan mandiri.

Israel menuduh Hamas menggunakan terowongan dan infrastruktur militer lainnya di antara warga sipil untuk menjadikan mereka sebagai perisai manusia. Tuduhan yang dibantah keras Hamas.

Warga dan media Palestina pun melaporkan tank-tank Israel menyerang Kota Juhr ad-Deek di Gaza tengah. Belum ada pernyataan tentang korban jiwa dan terluka. Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan dalam 24 jam terakhir sudah 201 warga Palestina tewas dalam serangan Israel.

Hingga Sabtu kemarin, total korban jiwa perang yang berlangsung selama 11 pekan ini menjadi 20.258 orang. Jenazah ribuan orang masih diyakini terperangkap di bawah reruntuhan bangunan yang hancur.

Sementara Israel mengatakan 140 tentaranya tewas sejak mereka melancarkan serangan darat ke Gaza pada 20 Oktober lalu. Hamas mengatakan karena pengeboman Israel mereka kehilangan kontak dengan kelompok yang diduga bertanggung jawab terhadap lima sandera Israel.

Lebih dari 100 sandera yang diculik dalam serangan mendadak Hamas ke Israel pada 7 Oktober lalu diyakini masih berada di Gaza.

Pejabat kesehatan dan media Hamas mengatakan bahwa serangan udara Israel menghancurkan sebuah rumah di kamp pengungsian Nusseirat di Gaza tengah.

Serangan itu menewaskan tiga orang, seorang jurnalis stasiun televisi Hamas, Aqsa TV dan dua kerabatnya. Bila terverifikasi maka jumlah wartawan yang tewas sejak perang di mulai menjadi 69 orang.

Militer Israel mengaku mereka menyesal dengan kematian warga sipil dan menyalahkan Hamas yang beroperasi di daerah padat penduduk, Meski demikian, mereka tetap bersikeras bahwa Israel tidak akan aman sampai Hamas berhasil ditumpas habis.  
 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button