News

RS Al-Aqsa Gaza Penuh Sesak Rawat Anak-anak Pasca Serangan Udara Israel ke Kamp Pengungsi Bureij

Dua serangan udara Israel pada Kamis (2/11/2023), menghancurkan seluruh blok gedung rumah susun di kamp pengungsi Bureij dan merusak dua sekolah milik PBB yang sudah dialihfungsikan sebagai tempat perlindungan. Warga Palestina yang tertimbun puing-puing, tua, muda, besar dan kecil, berbondong-bondong mendatangi rumah sakit yang kondisinya saat itu sebenarnya sudah terlalu penuh untuk menerima mereka.

Lapisan debu tebal yang menutupi wajah anak-anak yang dibawa ke Rumah Sakit Al-Aqsa yang berada di tengah Gaza menyulitkan untuk membedakan mana yang masih hidup atau sudah tewas.

Tubuh-tubuh mungil terkulai di lantai rumah sakit. Seorang anak laki-laki bersimbah darah juga terbaring di lantai ketika petugas medis mencoba menghentikan aliran darah dari kepalanya. Seorang bayi berbaring di sampingnya dengan masker oksigen terpasang yang tubuhnya masih tertutup debu tebal dan tampak kesulitan bernapas. Sang ayah duduk di samping mereka dengan wajah sedih berbalut amarah.

“Lihat ini Amerika! Lihat ini Israel! Mereka anak-anak. Anak-anak kami meninggal setiap hari,” dia berteriak.

Lebih dari 3.700 anak-anak dan remaja di bawah umur Palestina tewas dalam waktu kurang dari satu bulan pertempuran. Rentetan pengeboman Israel memaksa lebih dari separuh penduduk Palestina yang berjumlah 2,3 juta orang meninggalkan rumah mereka, sementara makanan, air dan bahan bakar semakin menipis.

https://c.inilah.com/reborn/2023/11/serangan_udara_bureij2_f87e29fceb.jpg

Ketika pasukan Israel mengepung Kota Gaza dan terus melancarkan serangan darat, jumlah korban tewas diperkirakan akan bertambah.

Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan pada Jumat (3/11/2023), sudah sekitar 9.061 warga Palestina di Gaza tewas sejak perang pecah. Serangan tersebut adalah perang kelima dan jauh lebih mematikan di antara perang-perang sebelumnya.

Belum jelas mengapa Israel menargetkan Bureij, yang terletak di tengah Gaza. Padahal Israel sebelumnya sudah mendorong warga untuk mengungsi demi keselamatan dari pertempuran berat di utara.

Pasukan Israel mengatakan bahwa serangan udara di seluruh Gaza ditujukan kepada pusat komando militer Hamas yang tersembunyi di wilayah sipil. Namun pernyataan itu tidak menyebutkan Bureij secara khusus. Israel menuduh Hamas menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia.

https://c.inilah.com/reborn/2023/11/serangan_udara_bureij3_dce4930320.jpg

Serangan terhadap Bureij pada Kamis menewaskan setidaknya 15 orang, kata Pemadam Kebakaran Gaza. Mereka mengatakan puluhan lainnya diyakini masih terkubur di dalam puing reruntuhan bangunan.

Tim medis dan petugas tanggap darurat berjuang untuk mengevakuasi orang yang terluka dan meniggal akibat infrastruktur yang lumpuh dan kekurangan bahan bakar. Sebaliknya, korban masuk ke rumah sakit dalam gendongan kerabat, tetangga, atau siapa pun yang mampu mengangkut yang terluka.

Di kamp pengungsi Bureij, yang dihuni sekitar 46.000 orang, warga Palestina menggali puing-puing, mencari korban selamat. Seorang gadis kecil yang ditemukan di bawah puing dilarikan ke ruang gawat darurat. Meski dengan kaki yang berberdarah dan wajah yang tertutup debu tebal, gadis kecil itu meyakinkan petugas medis bahwa kondisi dia baik-baik saja. [Associated Press/VOA]

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button