News

Singgung Kembali Hasil Pemilu 2019, Prabowo: Demi Keselamatan Bangsa

Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra Prabowo Subianto kembali menyinggung hasil Pemilu 2019 yang kemudian saat itu dirinya diajak bergabung ke dalam koalisi Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Saya putuskan saya bergabung demi keselamatan bangsa Indonesia. Saya pernah bertanding, bersaing dengan beliau (Jokowi), tapi di ujungnya hanya satu pikiran kita bagaimana kepentingan, keselamatan, kesejahteraan, kemakmuran bangsa dan rakyat Indonesia,” kata Prabowo di Rumah Dinas Wakil Ketua DPR yang juga Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) di Kompleks Perumahan Widya Chandra, Jakarta, Minggu (9/7/2023).

“Itu pikiran kita, tidak ada pikiran lain. Dan alhamdulillah dengan kita bersatu telah kita hadirkan kedamaian, stabilitas, dan lain-lain,” tambah Prabowo.

Tak hanya itu, Prabowo juga mengingatkan agar para kadernya terus mengingat sejarah bahwasanya tanpa adanya kerja sama, tentu negara tidak akan berjalan dengan baik.

“Karena itu, sangat penting kader-kader Gerindra harus sadar, harus memahami ini karena kita ingin menghindari perpecahan. Marilah kita selalu menghindari kebencian. Jangan membenci orang lain, jangan curiga sama orang lain,” tegas Prabowo.

“Waspada harus tapi jangan menebarkan kebencian, jangan reaktif, jangan mau dipancing, jangan mau dibikin marah, ini sangat sulit, ini tidak gampang saya mengerti,” lanjut Menteri Pertahanan ini.

Lebih jauh Prabowo mengatakan bahwa Indonesia sudah berhasil melewati krisis pandemi COVID-19, meski sempat diremehkan oleh negara lain.

“Kita bersyukur bahwa indonesia masuk negara yang lumayan cepatnya pulih dari keadaan terjerat akibat wabah COVID-19. Sering bangsa Indonesia dianggap remeh oleh bangsa lain, sering bangsa Indonesia dianggap rendah oleh bangsa lain,” ujar Prabowo.

Namun, kenyataannya Indonesia justru cepat pulih dan bahkan diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

“Dan ini adalah karena adanya kepemimpinan yang baik, karena ada pemerintahan yang baik. Karena itu kita harus berani dan kita harus mau untuk mengakui kepemimpinan presiden kita, Presiden Joko Widodo,” tutur Prabowo.

“Karena ibarat sebuah kapal kalau nakhodanya tidak benar, kapal itu tidak akan selamat, tidak akan sampai tujuan,” sambungnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button