News

Rusia Tutup Jaringan Gas ke Eropa Sampai Sanksi Mereka Dicabut

Pemerintah Rusia menegaskan pihaknya tidak akan melanjutkan pasokan gas ke Eropa sampai ada pencabutan sanksi dari pihak barat kepada Moskow.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan keputusan Rusia menutup pipa Nord Stream 1 (NS1) karena adanya sanksi dari barat. Awalnya pihak Rusia hanya menutup pipa yang memasok gas ke Eropa ini untuk pemeliharaan.

“Masalah pasokan gas muncul karena sanksi yang dijatuhkan terhadap negara kami dan terhadap sejumlah perusahaan oleh negara-negara Barat, termasuk Jerman dan Inggris,” kata Peskov seperti dikutip Al Jazeera pada Senin (6/9/2022).

“Tidak ada alasan lain yang bisa menyebabkan masalah pasokan ini,” tegasnya.

Peskov menambahkan sanksi yang Rusia dapat dari pihak barat sangat tidak berdasar. Dengan sanksi ini membuat Rusia tidak bisa melakukan kegiatan pemeliharaan.

“Sanksi yang mencegah unit-unit tersebut menjalani pemeliharaan, yang mencegah dipindahkan tanpa jaminan hukum yang sesuai,” ujar dia.

“Sanksi-sanksi inilah yang dikenakan oleh negara-negara Barat yang telah membawa situasi seperti yang kita lihat sekarang,” tambah Peskov.

Pernyataan Peskov ini semakin menambah parah kondisi Eropa yang tengah mengalami krisis energi. Apalagi keputusan Gazprom yang menututup secara permanen tanpa batas waktu membuat Eropa semakin mengalami krisis energi.

Padahal perusahaan gas raksasa Rusia, Gazprom pada Jumat (2/9) kemarin awalnya hanya menutup selama tiga hari pipa mereka menuju kawasan Eropa untuk pemeliharaan karena kebocoran minyak di salah satu turbin NS1.

NS1, yang telah beroperasi sejak 2011, merupakan pipa gas tunggal terbesar yang membawa gas antara Rusia dan Eropa Barat.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button