News

Salah, Benzema, Ziyech Serukan Penghentian Pembantaian di Gaza

Beberapa nama pesepakbola dunia telah menggunakan profil publik mereka yang besar untuk mendukung rakyat Palestina dan mendesak dunia menghentikan pembantaian di Gaza. Mereka telah menyatakan solidaritasnya terhadap warga Gaza.

Bintang sepak bola seperti Mo Salah, Hakim Ziyech, dan Karim Benzema semuanya menyuarakan dukungan untuk rakyat Gaza, saat Israel terus melakukan pemboman sengit di wilayah Palestina.

Salah menggunakan profil publiknya yang besar untuk menjangkau 18,6 juta pengikutnya di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, memberi tahu pengikutnya di platform media sosial itu tentang pembantaian di Rumah Sakit Baptis di Gaza, yang menewaskan sekitar 500 warga Palestina.

Penyerang Liverpool dan Timnas Mesir ini menyerukan agar bantuan kemanusiaan diizinkan masuk ke Gaza yang hancur ketika konvoi bantuan mengantri di perbatasan Rafah Mesir menunggu untuk masuk ke kawasan yang diblokade Israel itu. Bahkan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) sudah memperingatkan situasi “bencana” di wilayah kantong tersebut yang tidak memiliki akses terhadap makanan, listrik, dan pasokan lainnya setelah dihentikan oleh Israel.

Dia juga mendesak para pemimpin dunia untuk mencegah “pembantaian lebih lanjut” di Gaza, yang menyebabkan lebih dari 4.100 orang tewas dan ribuan lainnya terluka. Sementara para ahli bedah menggunakan cuka untuk mengobati luka karena kekurangan pasokan medis. 

“Eskalasi yang terjadi dalam beberapa minggu terakhir [tak tertahankan] untuk disaksikan. Semua nyawa adalah suci dan harus dilindungi. Pembantaian harus dihentikan. Keluarga-keluarga terpecah belah,” Salah dalam video tersebut, mengutip The New Arab.

“Yang jelas sekarang adalah bantuan kemanusiaan ke Gaza harus segera diizinkan. Kondisi orang-orang di sana sangat memprihatinkan. Pemandangan di rumah sakit [Baptis] tadi malam [Selasa] sangat mengerikan.”

Video tersebut telah dilihat hampir 170 juta kali, mendapat 1,1 juta like, dan dibagikan oleh lebih dari 400.000 profil, menyebarkan berita tentang situasi mengerikan di Gaza. Salah juga dilaporkan  memberikan sumbangan signifikan kepada Bulan Sabit Merah Mesir.

Pemain Afrika Ikut Solidaritas

Di sisi lain Afrika Utara, beberapa pemain sepak bola Maroko juga menyuarakan solidaritas terhadap Gaza melalui media sosial. Bek Timnas Maroko dan Bayern Munich Noussair Mazraoui membagikan video di Instagram story-nya mendoakan “kemenangan” Palestina dalam perang melawan  Israel .

“Tuhan tolonglah saudara-saudara kita yang teraniaya di Palestina agar mereka meraih kemenangan. Semoga Tuhan mengampuni yang meninggal, semoga Tuhan menyembuhkan mereka yang terluka,” demikian suara dalam video yang dibagikannya disertai bendera Palestina.

Hal ini menimbulkan reaksi balik di media Jerman, termasuk tabloid BILD yang menyerukan agar dia dilarang tampil di Bundesliga jika dia tidak “menjauhkan” dirinya dari Hamas, yang menguasai Jalur Gaza.

Bayern Munch dan Mazraoui pada hari Jumat mengeluarkan pernyataan bersama yang mengklarifikasi pernyataan pesepakbola tersebut. “Noussair Mazraoui telah meyakinkan kami bahwa sebagai orang yang cinta damai, dia dengan tegas menolak teror dan perang dan dia tidak pernah bermaksud membuat jengkel dengan postingannya,” kata Jan-Christian Dreesen, CEO FC Bayern.

Dikatakan bahwa Bayern Munich mengutuk serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel, yang menewaskan 1.400 orang, sementara Mazraoui menyatakan: “Saya mengutuk semua terorisme dan organisasi teroris.” 

Hal ini terjadi ketika Kanselir Jerman Olaf Scholz pekan ini memperingatkan bahwa siapa pun yang menunjukkan simbol Hamas atau membakar bendera Israel dapat dituntut. Protes pro-Palestina minggu ini di Berlin telah dibubarkan dengan kekerasan oleh polisi.

Pernyataan pro-Palestina lainnya di Eropa yang menjadi bahan perdebatan adalah “dari sungai hingga laut, Palestina akan merdeka”, mengacu pada perbatasan bersejarah Palestina dan solusi satu negara terhadap konflik Palestina-Israel.

Bintang Maroko Hakim Ziyech, yang bermain untuk Galatasaray Turki, mengunggah pesan ini di media sosial minggu ini, untuk mendukung Gaza, bersama dengan kutipan terkenal dari pemimpin Afrika-Amerika Malcolm X tentang liputan media mengenai konflik. Hal ini menimbulkan reaksi balik di media sosial, sementara postingan Ziyech disambut baik oleh warga Palestina.

Bintang Prancis Karim Benzema, yang sekarang bermain untuk klub Arab Saudi Al-Ittihad, telah bersuara untuk Palestina yang menyebabkan politisi Prancis menyerang pemenang Ballon d’Or tersebut. Benzema diancam akan kehilangan kewarganegaraannya, karena dituduh sebagai anggota Ikhwanul Muslimin, atas dukungannya di Gaza.

Setelah Karim Benzema mentweet solidaritasnya terhadap Gaza, seorang senator mengatakan kewarganegaraan Prancisnya harus dicabut dan Menteri Dalam Negeri Darmanin mengatakan dia terkait dengan Ikhwanul Muslimin. Darmanin melontarkan tuduhan tersebut setelah pemenang Ballon d’Or dan mantan penyerang Real Madrid itu mengunggah pesan di media sosial tentang pemboman besar-besaran Israel di Jalur Gaza .

“Semua doa kami untuk penduduk Gaza yang sekali lagi menjadi korban pemboman tidak adil yang tidak menyisakan perempuan atau anak-anak,” tulis Benzema di X, platform media sosial yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

Pengacara superstar sepak bola tersebut mengatakan bahwa ia akan mengambil tindakan hukum terhadap Gerald Darmanin setelah ia menuduh bintang sepak bola Prancis tersebut memiliki hubungan dengan Ikhwanul Muslimin. “Ini salah! Karim Benzema tidak pernah memiliki hubungan sedikit pun dengan organisasi ini,” kata pengacara Benzema, Hugues Vigier dalam sebuah pernyataan.

Dia mengatakan bahwa Benzema mengungkapkan “belas kasihan alami” dengan “apa yang saat ini digambarkan oleh banyak orang sebagai kejahatan perang yang dilakukan di Gaza, namun tidak mengurangi kengerian aksi serangan Hamas pada 7 Oktober.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button