News

Sebut Rakyat Lagi Megap-megap, AHY Heran Pemerintah Gencar Bangun Infrastruktur

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyoroti kemerosotan ekonomi yang dialami selama masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada sembilan tahun terakhir. Ia mengaku heran dengan keadaan ekonomi yang mengalami penurunan, pemerintah justru gencar membangun infrastruktur.

Menurutnya, berbagai proyek dan megaproyek infrastruktur tersebut tidak berdampak langsung pada perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, khususnya yang tengah mengalami tekanan.

AHY menilai pembangunan infrastruktur tersebut bisa ditunda sehingga pemerintah bisa lebih fokus meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. “Kami berpendapat, pemerintah tidak sensitif,” kata AHY dalam pidato politiknya di Jakarta, Jumat (14/7/2023).

Dalam menentukan skala prioritas pembangunan dan upaya mengatasi krisis, AHY menganggap pemerintah kurang berpihak ke masyarakat yang tengah mengalami kesulitan hidup yang serius. Sehingga ia menyebut sikap, kebijakan dan tindakan pemerintah yang seperti ini perlu dilakukan perubahan dan perbaikan. “Prioritas dan alokasi anggaran negara, seharusnya diarahkan untuk meringankan penderitaan rakyat,” ujar AHY.

Menurutnya, ketika terjadi krisis dan tekanan ekonomi, dampaknya sangat besar dirasakan oleh masyarakat, utamanya para petani, nelayan, kaum buruh serta golongan lemah lainnya. AHY menegaskan seharusnya pemerintah bisa lebih memperkuat subsidi listrik untuk kalangan lemah, subsidi solar untuk nelayan dan subsidi pupuk untuk para petani.

AHY menyebut kebijakan impor juga turut menghancurkan para petani saat mereka sedang panen raya. Selain itu, harga jual panen yang rendah dan sering dipermainkan oleh para pemborong atau tengkulak tidak kalah menjatuhkan harga panen dalam negeri. “Banyak petani mengeluh: ‘Mas, kami sampun megap-megap!’,” ungkap AHY.

Diketahui, pidato AHY ini disampaikan jelang Anies Baswedan mengumumkan sosok cawapres pendampingnya. Pidato kebangsaan AHY disaksikan oleh 514 DPC dan 38 DPD Partai Demokrat, serta seluruh bakal caleg di seluruh Indonesia.

Sebelumnya, Koordinator Juru bicara (Jubir) DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra menyebut AHY akan memberikan pidato kebangsaan dengan tema 14 Agenda Perubahan.

Ia menyatakan 14 agenda ini dirumuskan berdasarkan hasil dialog dan tatap muka antara AHY dengan anggota Fraksi Partai Demokrat DPR/DPRD Provinsi, Kabupaten/kota.

“14 Agenda Perubahan dan Perbaikan ini merupakan proposal yang ditawarkan Partai Demokrat kepada rakyat Indonesia,” jelas Herzaky dalam keterangan resminya, dikutip Jumat (14/7/2023).

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button