Market

Sejahtera Bersama, Inti Pertemuan Mendag Zulhas dengan Menteri Investasi, Perdagangan dan Industri Malaysia

Memanfaatkan momentum KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menggelar pertemuan bilateral dengan Menteri Investasi, Perdagangan, dan Perindustrian Malaysia, Tengku Zafrul Aziz.

Dalam pertemuan yang digelar di Hotel Meruorah, Labuan Bajo, Rabu (10/5/2023), Mendag Zulhas, sapaan akrab Zulkifli Hasan, menyampaikan tujuh hal krusial. Di antaranya, hubungan perdagangan Indonesia-Malaysia, normalisasi perdagangan lintas batas di Entikong melalui Terminal Barang Internasional (TBI) Entikong-Tebedu, Komite Perdagangan dan Investasi Bersama Indoneseia-Malaysia (JTIC), dan kendala ekspor nanas kaleng Indonesia ke Malaysia.

Terkait hubungan dagang Indonesia-Malaysia, Mendag Zulhas menyebut, hubungan dagang Indonesia-Malaysia sudah terjalin baik, sejak lama. Total perdagangan Indonesia-Malaysia pada 2022, meningkat 30,37 persen. Pada 2021, nilainya 21,4 miliar dolar AS, atau setara Rp321 triliun (kurs Rp15.000/US$), menjadi 27,9 miliar dolar AS (Rp418,5 triliun) pada 2022.

Masih kata Mendag Zulhas, berdagang dengan Malaysia menciptakan surplus bagi Indonesia sebesar 2,9 miliar dolar AS (Rp43,5 triliun) pada 2022. Atau naik 18,13 persen dibandingkan 2021. Selain itu, ekspor dan impor Indonesia ke Malaysia pada 2022 mengalami kenaikan, masing-masing 29,08 persen dan 32 persen. “Ke depan, kita sama-sama sepaham bahwa hubungan dagang ini harus diperkuat agar bisa mendatangkan kesejahteraan bagi kedua negara,” kata Mendag Zulhas.

Pembahasan normalisasi perdagangan lintas batas di Entikong, kata Mendag Zulhas, saat ini, Indonesia sedang dalam proses koordinasi internal mempersiapkan operasionalisasi TBI Entikong. “Indonesia berkomitmen untuk melanjutkan penyelesaian pembangunan TBI Entikong,” lanjut Mendag Zulhas.

Mendag Zulhas menambahkan, terkait Joint Trade and Investment Committee (JTIC) Indonesia-Malaysia, Indonesia siap menjadi tuan rumah JTIC ke-4. Ia juga mengusulkan pertemuan JTIC ke-4 tingkat menteri dapat diselenggarakan secara back-to-back dengan pertemuan ASEAN Economic Ministers’ Meeting bulan Agustus 2023 di Semarang.

Terkait kendala ekspor nanas kaleng Indonesia ke Malaysia, Mendag Zulhas mengatakan, Indonesia berharap Malaysia meminimalisir kendala teknis yang dapat menghambat perdagangan kedua negara.

“Kemendag meminta bantuan Kementerian Investasi, Perdagangan dan Perindustrian Malaysia untuk mendorong Kementerian Kesehatan Malaysia bersikap lebih kooperatif dan transparan terutama dalam kebijakan yang berdampak pada ekspor nanas kaleng Indonesia ke Malaysia,” imbuhnya.

Ketua Umum PAN ini, menyebut Indonesia terus membuka usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Malaysia. Alasannya, ekspor Indonesia ke Negeri Jiran meningkat 30 persen lebih per tahun.

Dalam pertemuan, Mendag Zulhas didampingi Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional (Dirjen PPI) Kemendag, Djatmiko Bris Witjaksono, dan Staf Khusus (Stafsus) Bidang Perjanjian Perdagangan Internasional (PPI) Kemendag, Bara Krishna Hasibuan.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button