News

Sejumlah Pengamat Meyakini Bos Wagner Prigozhin Masih Hidup

Sejumlah pengamat meyakini bahwa kepala tentara bayaran Grup Wagner, Yevgeny Prigozhin, masih hidup meski diberitakan bahwa jet pribadi yang ditumpanginya mengalami kecelakaan di Tver, Rusia pekan lalu.

Dalam media sosial X, pengamat militer Ukraina, Igor Sushko, mengatakan Prigozhin tampaknya memalsukan kematiannya melalui kecelakaan pada 23 Agustus lalu. Dia menilai Prigozhin melakukan hal itu agar bisa berkeliaran dengan identitas baru.

“Secara umum, sebuah skenario informasi yang berusaha meyakinkan publik bahwa Prigozhin telah tewas terlalu berlebihan untuk jadi kenyataan,” kata Sushko.

Sulit membayangkan Prigozhin dan [Dmitry] Utkin bakal menempatkan diri mereka pada posisi untuk dibunuh oleh [Presiden Rusia Vladimir] Putin, [apalagi] setelah menunjukkan kompetensi luar biasa dan persiapan yang cermat untuk kudeta terhadap Putin.”

Dmitry Utkin adalah sosok yang mendirikan Wagner bersama Prigozhin. Ia merupakan orang kepercayaan Prigozhin sejak Wagner berdiri.

Menegaskan hipotesisnya, Sushko kemudian mengatakan ada dua pesawat milik Prigozhin yang terbang dalam waktu berdekatan saat insiden terjadi.

Satu pesawat mengalami kecelakaan, sedangkan yang lainnya terbang setengah jam kemudian dari St Petersburg menuju Moskow. Ini merupakan rute sebaliknya dari rute pesawat yang jatuh.

“Pesawat milik Prigozhin (RA-02795) jatuh pada pukul 18.11 malam waktu setempat dalam penerbangan dari Moskow ke St. Petersburg,” tulis Sushko.

“Setengah jam kemudian, pesawat lain milik Prigozhin (RA-02748) lepas landas dari St. Petersburg dan mendarat dengan selamat di Moskow pada pukul 20.00 malam. Pesawat ini dijadwalkan terbang ke Baku besok,” lanjutnya.

Senada, dosen senior di komunikasi politik Glasgow University, Joanna Szostek, juga menilai ada konspirasi di balik klaim kematian Prigozhin. Dia mengatakan pemerintah Rusia kerap berbohong sehingga tak bisa dipercaya sepenuhnya.

“Semua orang tahu bahwa negara Rusia sering berbohong dan saluran televisi yang dikendalikan negara cukup sering berbohong,” kata Szostek, seperti dikutip ABC News pekan lalu.

Dia menyoroti pesan yang ‘menunjukkan’ fakta bahwa Prigozhin telah meninggal dunia. Menurutnya,’ tak ada yang tahu secara pasti’ fakta yang sebenarnya.

Peneliti pasca-doktoral dalam studi perang di King’s College London, Marina Miron, juga mengatakan bahwa dunia perlu ‘sangat berhati-hati’ dalam mempercayai pernyataan resmi Rusia.

“Sangat mungkin bahwa kita tidak pernah tahu persis apa yang terjadi. Kremlin bukan sumber yang bisa diandalkan,” ucap Miron.

“Sering kali Anda hanya akan mendengar satu cerita atau mungkin beberapa fakta dalam hubungannya dengan disinformasi,” lanjut dia,

Sementara itu, pakar Rusia dan rekan konsultan senior di think tank hubungan internasional Chatham House, Keir Giles, menilai bisa jadi sebenarnya orang lain yang terbang atas nama Prigozhin.

“Tergantung apakah ini benar-benar bos Wagner atau seseorang yang bepergian dengan nama Yevgeny Prigozhin,” kata Giles.

“Kita tahu bahwa orang-orang telah menggunakan nama Prigozhin sebagai bagian dari langkah-langkah keamanan dia guna mengaburkan rencana perjalanannya dan menyembunyikan di mana dia sebenarnya,” imbuhnya.

Giles pun berpesan agar publik tak usah terkejut jiwa sewaktu-waktu Prigozhin muncul di suatu tempat, sebelum kematiannya benar-benar dikonfirmasi.

Sama dengan Giles, Miron juga mengatakan bahwa Prigozhin merupakan orang yang sering menggunakan sosok lain untuk mengelabui pihak lain. Dia juga kerap menggunakan nama dan dokumen palsu demi menjaga lokasinya yang sebenarnya.

“Dia sangat menyadari keamanan pribadinya dan keamanan keluarganya. Menggunakan sosok pengganti dan menyajikan umpan (untuk mengelabui) adalah langkah yang sangat masuk akal bagi dia,” tutur Miron.

Senada dengan Sushko, Miron juga tak percaya Prigozhin melakukan perjalanan bersama Utkin. Ia menganggap janggal dua orang penting bepergian dengan jet yang sama.

“[Prigozhin] dan Utkin bepergian dengan jet yang sama tampaknya sangat tidak mungkin bagi saya. Ini adalah keamanan operasional dasar untuk tidak menerbangkan dua orang terkenal dalam penerbangan yang sama,” ucap Miron.

Prigozhin dilaporkan tewas usai pesawat jet Embraer Legacy yang ditumpanginya jatuh di Tver, Rusia, pada 23 Agustus lalu. Ia bersama dengan sejumlah orang kepercayaannya, termasuk Utkin, sedang melakukan perjalanan dari Moskow ke St Petersburg.

Sebelum jatuh, pesawat itu sempat menukik tajam selama 30 detik dan terekam mengepulkan asap. Banyak pihak menduga jet pribadi itu dihantam rudal pertahanan Rusia, namun dibantah oleh Kremlin. [ABC/CNN]

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button