News

Siap Serahkan Jabatan Ketum PKN ke Anas, Gede Pasek: Agar Lebih Terakselerasi di Etape Ketiga

Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Gede Pasek Suardika berencana untuk menyerahkan jabatannya kepada mantan Ketum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.

“Dengan ketulusan hati, dengan keikhlasan jiwa, saya telah bersiap menyerahkan jabatan Ketum PKN kepada Mas Anas,” kata Gede Pasek dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (12/5/2023).

Ia meyakini bahwa PKN akan lebih terakselerasi di etape ketiga jika dipimpin oleh Anas. “Etape pertama lolos Kumham, etape kedua lolos KPU, dan kini etape ketiga setengah jalan masih saya,” ujarnya.

“Nanti setelah Mas Anas bebas murni menjalani CMB (Cuti Menjelang Bebas) akan saya serahkan jabatan ketum saya kepada beliau. Sekarang saya masih tuntaskan secara maksimal,” sambung Gede Pasek.

Mantan Ketua Komisi III DPR ini juga memperkirakan proses pemindahan jabatan ini bisa berlangsung pada Juni nanti. “Kami akan membuat konsep dwi tunggal sebagai bentuk value politik yang mengedepankan persahabatan, perjuangan bersama, dan jauh dari nuansa rebutan-rebutan kekuasaan di internal,” ujar Gede Pasek yang sebelumnya berkiprah di Partai Demokrat dan Hanura.

Menurut dia, dirinya ingin membangun kultur politik yang bukan menampilkan sosok yang haus akan jabatan semata. “Tetapi bagaimana mengatur formasi agar ide dan gagasan bisa berjalan dengan maksimal. Sebab politik itu kontestasi ide gagasan kebangsaan,” lanjut Gede Pasek.

Terkait rencananya ini, Gede Pasek menyebut bahwa dirinya sudah sempat bertemu empat mata dengan Anas. “Saya sudah bertemu dan nanti dalam waktu dekat usai urusan pencalegan, saya juga akan ajak semua Kapimda (Kepala Pimpinan Daerah) bertemu langsung secara khusus dan pertengahan Juli nanti segera dilakukan peralihan,” terangnya.

Tak hanya itu, ia juga menyinggung jika Anas memimpin sebagai Ketum PKN maka posisinya di partai tidak begitu penting baginya. “Yang pasti posisinya mengawal agar Mas AU bisa maksimal memimpin PKN ke depannya,” ungkap Gede Pasek.

Lebih jauh dIa juga mengumpamakan PKN seperti Istana Negara di IKN. “Arsiteknya orang Bali, yaitu seniman Nyoman Nuartha, tetapi yang memimpin dan mengelola adalah Presiden Jokowi. Ya PKN arsiteknya saya, yang kemudian memimpin mengelola Mas Anas. PKN dan IKN kan beda tipis karena sama-sama Nusantara,” ujar Gede Pasek sembari berseloroh.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button