News

Soal Permintaan Nama JIS Diubah Jadi MH Thamrin, Ini Kata Wagub Riza

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria tak ingin gegabah mengambil keputusan perubahan nama Jakarta International Stadium (JIS) seperti yang digaungkan para sejarawan dan juga keluarga dari MH Thamrin.

Diketahui sebelumnya, salah satu kerabat yakni cucu dari MH Thamrin Astuti Ananta Toer mendukung penuh usulan sejarawan JJ Rizal soal pergantian nama JIS menjadi Stadion MH Thamrin. Usulan disampaikan Rizal dengan mengajukan petisi daring.

“Perubahan nama JIS kan masih dipertimbangkan, sementara kita tetap pakai nama JIS, sampai nanti Grand Launching,” kata Ariza kepada Inilah.com saat ditemui di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (13/6/2022) malam.

Menanggapi dukungan keluarga, Ariza akan menghormati segala keinginan atau usulan, baik dari keluarga salah satu pahlawan hingga masyarakat Jakarta itu sendiri.

“Iya itu sah-sah saja, semua warga Jakarta punya kesempatan yang sama untuk mengusulkan nama, jadi kami hormati kami hargai, kami tampung, nanti akan kita diskusikan kita rapatkan kita bahas ya,” terang Ariza.

Stadion sepak bola berkapasitas 82 ribu penonton itu, kata Riza masih bernama JIS paling tidak sampai Pemprov DKI Jakarta mengeluarkan sebuah keputusan tertentu.

“Pada saatnya nanti akan kita putuskan sampai hari ini namanya masih tetap JIS, Jakarta International Stadium. Sampai sementara ini belum ada usulan nama apa-apa,” tutupnya.

Sebelumnya, JJ Rizal mengusulkan perubahan nama stadion JIS menjadi Stadion MH Thamrin. Usulan disampaikan Rizal dengan mengajukan petisi daring.

Ia berkalut, disamping nama JIS diduga melanggar UU No 24/2009 karena menggunakan bahasa asing atau Inggris, nama tersebut juga belum lagi memacu semangat untuk memajukan persepakbolaan nasional karena tidak menggunakan nama tokoh sejarah yang inspiratif.

Gayung bersambut, Astuti Ananta Toer tampak mengamini niat JJ Rizal sebagai salah satu keluarga dari MH Thamrin. Mengingat katanya, Thamrin sudah memberikan separuh hidupnya untuk Ibu Kota Jakarta.

“Kami mendukung. Kami berdoa. Tetapi, semua berpulang keputusannya kepada publik dan Pemerintah DKI Jakarta. Thamrin menyerahkan hidupnya untuk mengabdi kepada warga dan pemerintah kota, maka wargalah yang paling pertama serta pemerintah kota menimbangnya,” kata Astuti beberapa waktu lalu.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button