News

Sudah Tiga Kader PSI Mundur karena Tolak Dukung Prabowo, Siapa Selanjutnya?

Bertambah lagi kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang menggantungkan kartu tanda anggota (KTA) alias mundur, karena enggan berkoalisi dengan Partai Gerindra, mengusung Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Setelah Mohamad Guntur Romli, kini giliran Dwi Kundoyo dan Estugraha yang mundur sebagai kader sekaligus bakal caleg (bacaleg) PSI untuk DPRD DKI Jakarta dan Kota Bogor. “Saya sekaligus menyatakan mundur sebagai caleg dan keluar dari PSI, dari keanggotaan PSI,” ujar Dwi dalam keterangan pers di Jakarta, Senin (7/8/2023).

Mungkin anda suka

Ia melihat partainya sudah main mata dengan kubu Prabowo, padahal dirinya dulu tertarik berjuang bersama PSI, karena parpol tersebut berdasarkan hasil Rembuk Rakyat yang diadakan pada Oktober 2022 menetapkan bakal capres PDIP Ganjar Pranowo sebagai calon presiden yang bakal didukung pada Pemilu 2024. “Kehadiran Prabowo ke DPP PSI, yang disambut hangat buat saya sudah mencederai semangat dan pandangan perjuangan saya selama ini,” tutur dia.

Sebelumnya, eks politikus PSI Mohamad Guntur Romli membenarkan bahwa dirinya keluar dari partai tersebut per hari ini, Jumat dan menyatakan ingin fokus mengabdi sebagai Ketua Umum Ganjarian Spartan. “Iya, betul (resmi keluar PSI per hari ini). Saya fokus sebagai Ketua Umum Ganjarian Spartan,” kata Guntur saat dikonfirmasi, dikutip Sabtu (5/8/2023).

Sementara itu, dalam siaran persnya, Guntur mengatakan alasan dirinya keluar adalah karena adanya sinyal kedekatan antara PSI dan bakal calon presiden dari Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Guntur mengaku tidak pernah diberi tahu ataupun diberi penjelasan oleh pengurus PSI terkait kehadiran Prabowo di DPP PSI, Rabu (2/8/2023). Dia mengatakan hanya bisa membaca dan menonton di media massa bahwa Prabowo terlihat mulai memiliki kedekatan dengan PSI.

“Alasan yang sebenarnya saya akhirnya memutuskan keluar dari PSI adalah kehadiran Prabowo di DPP PSI dan ‘tondo-tondo’ koalisi PSI dengan Prabowo itu, tanpa dibuka terlebih dahulu ruang diskusi dan perdebatan karena terkait nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang sama-sama kita perjuangkan selama ini,” kata dia.

Adapun putusan keluar itu, kata Guntur, merupakan hal yang berat karena relasi yang sudah terjalin antara dirinya dan kader PSI lainnya. Ia juga mengatakan bahwa PSI merupakan rumah politiknya. “Begitupun PSI yang selama ini saya anggap sebagai ‘rumah politik’ saya. Mulai hari ini, saya menyatakan keluar dari PSI sebagai anggota dan kader PSI,” kata Guntur.

Guntur menjelaskan dirinya tidak sedang melancarkan politik kebencian pada Prabowo. Ia mengaku menghormati Ketua Umum Partai Gerindra itu sebagai sosok tokoh politik sekaligus sebagai Menteri Pertahanan di kabinet pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Diketahui, PSI menerima kunjungan Prabowo dan rombongannya di kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, Rabu (2/8/2023). Usai pertemuan tertutup, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie menyebut ada kesamaan antara partai-nya dan Prabowo. Ia pun menyebut bahwa dirinya ingin mengajak PSI untuk bergabung bersama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) untuk Pemilu 2024.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button