Market

Suspensi Resmi Dibuka, Saham Waskita Karya Nyungsep

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) telah resmi membuka suspensi saham emiten badan usaha milik negara (BUMN) konstruksi PT Waskita Karya Tbk yang berkode kode saham WSKT. Pembukaan itu mulai berlaku perdagangan Jumat (3/3/2023). Namun sayang, harga sahamnya langsung nyungsep.

Setelah aktif diperdagangkan, saham WSKT ditutup turun Rp24 atau 6,9 persen ke posisi Rp324 atau nyaris tembus batas bawah auto rejection (ARB) sebesar 7 persen.

Melansir keterbukaan informasi di BEI, suspensi seluruh efek terkait Waskita mulai dari saham, obligasi, hingga sukuk telah dibuka. “Bursa mengumumkan pembukaan penghentian sementara perdagangan efek (Waskita Karya),” demikian keterangan tertulis PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Jumat (3/3/2023).

Adapun, efek Waskita yang dimaksud yaitu WSKT, WSKT03BCN2, WSKT03BCN3, WSKT03BCN4, WSKT04CN1, WSKT03A, WSKT03B, WSKT04A, WSKT04B, SMWSKT01A, dan SMWSKT01B.

Sebelumnya, Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna Setia menyampaikan BEI sedang mempertimbangkan untuk membuka kembali perdagangan saham Waskita Karya.

“Bursa dapat mempertimbangkan pembukaan suspensi perseroan, setelah perseroan menyampaikan hasil RUPO dan laporan atau keterbukaan informasi mengenai adanya perubahan (amendemen) atas perjanjian perwaliamanatan kepada publik terkait rencana restrukturisasi obligasi sebagaimana diatur dalam Peraturan Bursa Nomor I-E,” ujar Nyoman

Adapun, BEI melakukan suspensi terhadap saham Waskita pada 16 Februari 2023 lalu, terkait penundaan pembayaran bunga ke-15 Obligasi Berkelanjutan III Waskita Karya Tahap IV Tahun 2019 Seri B.

“Pembukaan suspensi akan dilakukan setelah penyebab suspensi telah diselesaikan oleh perseroan,” ujar Nyoman.

Sedangkan, hasil Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) emiten BUMN bidang konstruksi pada 16 dan 17 Februari 2023 lalu telah disetujui.

Sebagai informasi, Waskita mencatatkan laba bersih pada kuartal III tahun 2022 sebesar Rp578,17 miliar atau melonjak 766,6 persen year on year (yoy) dari periode sama tahun lalu sebesar Rp66,71 miliar.

Selama periode Januari hingga September 2022, perseroan membukukan pendapatan usaha sebesar Rp10,30 triliun tumbuh 44,61 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp7,12 triliun.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button