Market

Gerakkan Perekonomian, Luhut Ungkap Tujuan Aturan Devisa Hasil Ekspor

Kewajiban penempatan Devisa Hasil Ekspor (DHE) di dalam negeri, dapat menambah cadangan devisa, bahkan hingga 300 miliar dolar AS. Tujuannya supaya dapat bergulir untuk menggerakkan perekonomian nasional.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan kewajiban ini berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2023. Artinya, eksportir yang memiliki nilai ekspor hasil sumber daya alam minimal 250 ribu dolar AS wajib menyimpan paling sedikit 30 persen DHE dalam sistem keuangan Indonesia dengan jangka waktu minimal tiga bulan.

Menko Luhut saat ditemui , mengatakan, sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2023,

“Kita minta tinggal selama 3 bulan, diberi bunga oleh BI (Bank Indonesia), sehingga dengan demikian cadangan devisa kita saya kira lebih dari 300 miliar dollar AS dalam waktu dekat setahun ini,” kata Luhut seperti mengutip sebelum mendampingi Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke China di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (27/7/2023).

Sementara menurut data Bank Indonesia (BI), hingga Juni 2023, cadangan devisa Indonesia sebesar 137,5 miliar dolar AS.

Lebih lanjut, Luhut mengatakan bahwa PP 36/2023 DHE dari Kegiatan Pengusahaan, Pengelolaan, dan/atau Pengolahan Sumber Daya Alam, sangat penting. DHE yang disimpan di industri keuangan domestik, ujar dia, bisa dimanfaatkan untuk perekonomian.

“DHE itu sangat penting. DHE itu bisa dana yang diputar tinggal di Indonesia dari ekspor dari tambang-tambang itu bisa sampai 9 miliar (dolar AS) per tahun,” ujarnya lagi.

Presiden Joko Widodo meneken PP 36/2023 DHE dari Kegiatan Pengusahaan, Pengelolaan, dan/atau Pengolahan Sumber Daya Alam pada 12 Juli 2023.

PP itu mengatur bahwa penempatan DHE SDA wajib dilakukan paling lambat akhir bulan ketiga setelah bulan pendaftaran Pemberitahuan Pabean Ekspor (PPE).

Selain pada rekening khusus, DHE SDA dapat ditempatkan pada instrumen perbankan, instrumen keuangan yang diterbitkan LPEI, atau instrumen yang diterbitkan BI.

“Dalam hal terjadi permasalahan stabilitas makroekonomi dan/atau stabilitas sistem keuangan, dapat dilakukan konversi atas DHE SDA yang ditempatkan dalam Rekening Khusus DHE SDA sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,” seperti ditulis pemerintah dalam Pasal 9 PP tersebut.

Eksportir yang telah menempatkan DHE SDA di dalam negeri dapat diberikan fasilitas perpajakan dan ditetapkan sebagai eksportir bereputasi baik.

PP tersebut juga mengatur sanksi mengenai eksportir yang tidak memasukkan DHE SDA ke dalam Rekening Khusus DHE SDA, tidak melakukan penempatan DHE SDA paling sedikit sebesar 30 persen dalam jangka waktu paling singkat tiga bulan, dan tidak membuat atau memindahkan escrow account, akan diberikan sanksi administratif berupa penangguhan atas pelayanan ekspor.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button