News

Satu Korban Kebakaran Kapal Pertamina Ditemukan

Tim SAR gabungan akhirnya menemukan lagi satu korban kapal tanker MT Kristin yang terbakar di perairan laut barat Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat pada Minggu (26/3/2023).

Kepala SAR Mataram Lalu Wahyu Efendi mengatakan korban kedua ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dengan tubuh mengambang di perairan laut Jeranjang, Kabupaten Lombok Barat, Rabu, sekitar pukul 08.30 Wita.

“Kondisi meninggal dunia, ditemukan di jarak 6,20 nautical mile arah barat daya dari lokasi kejadian pertama di sekitar perairan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pantai Ampenan Mataram,” kata Wahyu dalam keterangannya, Rabu (29/3/2023).

Ia menambahkan korban yang ditemukan pada hari keempat pencarian ini dalam kondisi tubuh utuh dan masih menggunakan pakaian wearpack (pakaian kerja/teknisi).

Korban dievakuasi ke daratan menggunakan perahu karet dan dibawa ke Pelabuhan Penumpang Kedaro, Lembar, Kabupaten Lombok menggunakan kapal Rescue Boat 220 Mataram.”Tiba di pelabuhan pukul 09.30 Wita, selanjutnya diserahkan ke pihak ambulans KKP Lembar untuk dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara,” ungkapnya.

Pada Senin (27/3/2023), pukul 03.50 Wita, korban pertama ditemukan meninggal dunia di kapal pengangkut BBM dalam kondisi terbakar dan tubuh tidak utuh. Korban hilang yang sudah dievakuasi berjumlah dua orang.

“Tinggal satu korban lagi dalam pencarian,” ucap Lalu Wahyu.

Ia mengatakan operasi SAR kecelakaan pelayaran tersebut melibatkan unsur dari tim rescue Kantor SAR Mataram, Lanud ZAM, TNI AL Mataram, Polair Polda NTB, dan Babinsa Ampenan.

Selain itu, Pertamina, KSOP Lembar, SROP Lembar, Pelindo Lembar, KUPP Pemenang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah NTB, dan masyarakat setempat.

Kapal MT Kristin pengangkut BBM Pertamina terbakar di perairan laut barat Pulau Lombok pada 26 Maret 2023 pukul 14.50 WITA.

Informasi yang diterima Kantor SAR Mataram, haluan kapal MT Kristin tiba-tiba meledak ketika persiapan labuh jangkar di perairan sekitar Terminal BBM Ampenan, pada pukul 14.36 WITA.

Awak kapal sudah berupaya melakukan pemadaman api dengan alat pemadaman kapal laut, namun api tetap tidak bisa dikendalikan sehingga nakhoda kapal memerintahkan semua orang meninggalkan kapal.

Sebanyak 14 orang awak kapal berhasil dievakuasi pada pukul 15.18 WITA, dua orang masih belum diketahui keberadaannya hingga saat ini, dan satu orang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button