Muhammad Husein Gaza, seorang jurnalis dan Ustaz yang baru-baru ini dievakuasi dari Gaza, membagikan pengalamannya di tengah konflik Palestina-Israel pada sebuah acara di AQL Islamic Centre, Tebet Utara, Jakarta. Acara yang diadakan pada Kamis (16/11/2023) malam ini, dihadiri oleh ratusan jemaah dan diorganisir oleh Ustaz Bachtiar Nasir (UBN).
Husein, yang telah menghabiskan waktu selama 12 tahun di Palestina, berbicara tentang kehidupan di bawah serangan dan kondisi terakhir di Gaza sebelum kepulangannya ke Indonesia.
“Serangan udara dari Israel terjadi secara intens, terutama di wilayah padat penduduk,” ungkap Husein saat ditemui inilah.com, Kamis (16/11/2023).
“Saya mendapat kabar bahwa saat ini jaringan internet di Gaza lumpuh total,” sambungnya.
Menyoroti masalah kemanusiaan yang mendesak, Husein menambahkan bahwa kurangnya logistik dan hunian yang layak menjadi tantangan utama bagi pengungsi di Gaza.
“Banyak korban berjatuhan dari masyarakat sipil, termasuk perempuan dan anak-anak. Ini adalah situasi yang sangat menyedihkan,” jelasnya.
Namun, Husein juga menekankan bahwa kondisi ini telah membangkitkan kesadaran internasional.
“Banyak yang awalnya apatis kini menjadi peduli. Kita melihat perubahan sikap global, dari dukungan untuk Israel menjadi dukungan untuk Palestina,” tambahnya.
Mengenai peran Indonesia, Husein menyebutkan bahwa negara ini memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam menyelesaikan konflik dan menjadi penengah.
“Indonesia tidak hanya memiliki dukungan masyarakat, tetapi juga dukungan pemerintah terhadap Palestina,” ujarnya.
Husein menyimpulkan dengan menyoroti pentingnya akses bantuan.
“Solusi utama adalah membuka perbatasan secara permanen dan menghentikan serangan, agar bantuan bisa mengalir masuk. Ini akan memungkinkan kami untuk kembali berkiprah di Palestina,” tutupnya.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)