Operasi dan sosialisasi gempur rokok ilegal kembali digelar Bea Cukai di Kendari dan Jombang. Sosialisasi menyasar kepada aparat penegak hukum (APH) lain, pejabat daerah, pedagang, jasa titipan, dan masyarakat umum.
Cegah peredaran rokok ilegal di Kendari, Bea Cukai mengoperasi beberapa pasar di wilayah Kabupaten Muna dan Kabupaten Muna Barat. Dilakukan selama 5 hari sejak 19-23 Februari 2024, terdapat 4 titik yang menjadi tujuan operasi adalah Kecamatan Kabawo, Lawa, dan Raha di Kabupaten Muna, serta Kecamatan Tiworo di Kabupaten Muna Barat.
“Dari 4 wilayah ini, Bea Cukai Kendari menindak 2.360 batang rokok ilegal yang tidak dilekati pita cukai (polos),” ujar Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Encep Dudi Ginanjar, Rabu (28/2/2024).
Tak hanya operasi, Bea Cukai turut mengedukasi masyarakat tentang ciri-ciri rokok ilegal, yang meliputi rokok dengan pita cukai palsu, dengan pita cukai bukan peruntukkan, dengan pita cukai bekas, dan rokok polos atau tanpa pita cukai.
“Kami juga melekatkan stiker di masing-masing toko sebagai upaya mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam memberikan informasi peredaran rokok ilegal,” jelas Encep.
Di Jombang (22/2/2024), Kanwil Bea Cukai Jawa Timur II bersama Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jawa Timur menyosialisasikan ketentuan di bidang cukai dalam rangka pemberantasan rokok ilegal. Sosialisasi diikuti oleh tokoh agama, tokoh masyarakat, Organisasi Angkutan Darat (Organda), jasa angkutan umum/pengiriman, TNI, Polri, dan mahasiswa.
Dalam kesempatannya, Bea Cukai menjelaskan beberapa hal terkait pentingnya cukai bagi negara dan masyarakat serta kontribusi dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBH CHT) dalam mendukung pelaksanaan program pembangunan di Indonesia, baik di bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi, pemeliharaan infrastruktur maupun sektor pembangunan lainnya.
“Gempur rokok ilegal secara kontinu akan kami lakukan, sehingga mengoptimalkan penerimaan negara di sektor cukai serta untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui DBH CHT,” pungkas Encep.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)