Market

Harga Beras Meroket, Bos Bapanas Klaim Stok Masih Aman

Pelan tapi pasti, harga beras beranjak naik hingga Rp12.300 per kilogram. Di atas harga eceran tertinggi (HET) Rp10.900 per kilogram. Biasanya, ada masalah menyangkut persediaan atau stok beras nasional.

Namun, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi telah berupaya maksimal dalam mengantisipasi potensi penurunan produksi gabah/beras. Yang diprediksi mencapai 5 persen akibat El Nino.

“Kita antisipasi penurunan produksi 5 persen akibat El Nino melalui penyaluran CPP (Cadangan Pangan Pemerintah). Semoga penurunan produksi tidak lebih dari 5 persen, namun NFA bersiap untuk antisipasi apabila penurunan produksi sampai 7 persen,” kata Arief di Jakarta, Kamis (31/8/2023).

Arief menyampaikan, CPP yang dikelola pemerintah bersama BUMN klaster pangan, memiliki landasan regulasi yang kuat, yakni Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 125 tahun 2022.

Per hari ini, kata dia, stok CPP tergolong aman alias masih mencukupi. Namun demikian, Bapanas telah menyiapkan stok sampai Februari dan April 2024, lantaran Februari 2024 ada Pemilu, sedangkan April 2024 ada Idul Fitri.

“Untuk itu, kita siapkan stok sejak tahun lalu, sehingga apabila ada kejadian seperti El Nino ini, CPP bisa dilepas sebagai langkah pemerintah dalam intervensi di pasar. Ini penting untuk menjaga harga dan terhadap stok CPP juga harus terus dikuatkan,” ujar Arief.

Arief menyampaikan bahwa kondisi hari ini menunjukkan menggeliatnya harga Gabah Kering Panen (GKP) yang telah menyentuh kisaran harga Rp6.700-7.000 per kg, sementara harga beras sangat bergantung pada harga GKP tersebut.

Faktor-faktor lain yang membentuk harga beras, lanjutnya, juga mengalami penyesuaian, misalnya terhadap biaya pupuk, ongkos transportasi sampai biaya orang kerja. Sehingga, harga beras memang sulit menyamai seperti tahun lalu.

“Kunci utamanya memang di produksi dan menjelang akhir tahun trennya akan mengalami penurunan. Terhadap teman-teman penggilingan padi pun rasanya perlu perhatian berupa revitalisasi alat agar mereka tidak kalah saing dengan dapat meningkatkan kualitas giling menjadi beras premium,” harap Arief.

Adapun NFA melalui Bulog pada tahun ini telah berhasil menyiapkan stok CBP dengan kondisi realisasi penyaluran atau distribusi melalui bantuan pangan dan SPHP yang sudah mencapai 1,5 juta ton. Sementara masih ada stok aman sekitar 1,5 juta ton dan 400 ribu ton yang akan masuk lagi.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button