Hangout

Kasus Hipertensi Anak, Apakah Bisa Disembuhkan?


Penyakit darah tinggi atau hipertensi umumnya terjadi pada orang dewasa atau lansia. Namun, hipertensi juga dapat terjadi pada anak-anak.  

Mengenai hal ini, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengimbau orang tua tidak perlu khawatir karena hipertensi pada anak dapat disembuhkan.

Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nefrologi IDAI Dr. dr. Heru Muryawan, Sp.A(K) membenarkan hal tersebut. Ia menyebutkan, hipertensi akibat penyakit ginjal dapat disembuhkan. 

“Umumnya (kasus hipertensi), bisa (disembuhkan). Misalnya penyakit hipertensi itu disebabkan oleh penyakit ginjal dan penyakit ginjalnya yang bisa disembuhkan, bisa sembuh,” ungkapnya, Jakarta, Kamis (08/02/2024). 

Heru juga menerangkan, hipertensi bisa disembuhkan jika penyakit ginjal telah ditangani hingga sembuh. Adapun contoh penyakit ginjal yang ia maksud adalah glomerulonefritis akut atau radang pada ginjal yang umumnya disebabkan oleh penyakit di luar ginjal tetapi juga berpengaruh pada ginjal.

Selain itu, ia juga meminta para orang tua untuk peka terhadap gejala awal penyakit radang ginjal yakni  urine anak yang berwarna merah akibat bocornya sel darah merah ke dalam ginjal. 

Dengan mengetahui gejala awal penyakit ginjal, diharapkan orang tua dapat segera memberikan penangan yang tepat sedari dini untuk mencegah risiko hipertensi.

“Apabila ini (radang ginjal) sembuh, sebagian besar sembuh maka hipertensinya sembuh,” ujarnya.

Heru menambahkan, penyakit dasar ginjal penting untuk ditangani hingga tuntas agar penderita hipertensi di masa anak-anak tidak perlu lagi mengontrol tekanan darah hingga dewasa.

“Dan pengobatannya untuk mengontrol tekanan darah yang penting pengobatan hipertensi hanya untuk mengontrol tekanan darah. Bisa sampai seumur hidup apabila penyakit dasar ginjalnya itu belum ditangani,” tambahnya.

Meski begitu, tidak semua kasus hipertensi akibat penyakit ginjal dapat disembuhkan. Contohnya seperti pada kasus hipertensi yang terjadi pada anak dengan kelainan bawaan lahir.

“Tapi ada juga yang tidak sembuh. Bagaimana itu? Misalnya dia ada kelainan bawaan dari lahir yang menyebabkan ginjalnya rusak. Kalau dia terjadi hipertensi sebelum ginjalnya diperbaiki, ya tidak sembuh,” kata Heru. 

Ditinjau dari penyebabnya, hipertensi pada anak dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu hipertensi sekunder yang disebabkan oleh penyakit tertentu dan hipertensi primer yang tidak disebabkan oleh penyakit.

Pada anak kecil dan pra-remaja sebagian besar merupakan hipertensi sekunder yang umumnya disebabkan oleh penyakit ginjal dan pembuluh darah ginjal seperti peradangan ginjal, infeksi ginjal kronik, penyumbatan aliran urin, batu ginjal, kelainan kongenital saluran kemih, penyempitan pembuluh darah ginjal, dan sebagainya.

Untuk hipertensi primer lebih sering ditemukan pada remaja, meliputi 85-90 persen kasus. Hipertensi primer sangat jarang ditemukan pada anak berusia kurang dari 10 tahun. Faktor risiko yang dikaitkan dengan terjadinya hipertensi esensial adalah riwayat hipertensi dalam keluarga dan kegemukan atau obesitas. 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button