News

Ramai Tolak Penyebaran Nyamuk Wolbachia, DPR: Mestinya Masyarakat Diedukasi Dulu

Rencana penyebaran nyamuk Wolbachia sedang jadi buah bibir, ramai-ramai masyarakat di Bali menolak. Pihak Kemenkes mengklaim bahwa penyebaran nyamuk Wolbachia ampuh menangani Demam Berdara Dengue (DBD).

Anggota Komisi IX DPR Fraksi PDIP, Rahmad Handoyo mengaku belum pernah mendengar rencana penyebaran nyamuk wolbachia di Bali, sebagai bagian dari upaya penanggulangan DBD.

“Kalau saya di Komisi IX saya merasa kok belum pernah mendengar, entah kalau pada saat penjelasan ada yang pernah dijelaskan, tapi saya sampai sekarang belum pernah, belum mendapat informasi seperti itu,” terang Rahmad kepada inilah.com saat dihubungi di Jakarta, Jumat (17/11/2023).

Ia mengaku sudah mencoba berkomunikasi dengan Kemenkes, karena banyak pula berita tak benar bertebaran perihal rencana ini. Ia pun setuju dengan langkah penundaan penyebaran di Bali.

“Untuk itu, berkaca dari sisi ini ya tidak apa-apa ada yang ditunda, saya rasa itu dalam rangka untuk menghindarkan hal-hal kekhawatiran dari masyarakat,” ujarnya menambahkan.

Menurutnya wajar saja bila program ini langsung mendapat sentimen negatif dari banyak pihak, bahkan menimbulkan kekhawatiran akan penyakit baru. “Karena strateginya, karena informasinya yang tidak utuh, edukasinya yang tidak utuh sehingga diterima oleh para pihak, para ahli, termasuk dari mantan Menkes juga terjadi kontra,” ujarnya.

Rahmad menyatakan seharusnya pihak-pihak terkait dapat terlebih dahulu duduk bersama, sebelum menjelaskan program ini lebih lanjut kepada masyarakat. “Bahwa program aslinya apa sih risikonya, apa sih tujuannya, apa sih kelemahan-kelemahannya sehingga tidak seperti ini,” tutur Rahmad.

Diberitakan sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengonfirmasi pelepasan jentik nyamuk Aedes Aegypti mengandung Wolbachia di Bali ditunda. Kebijakan itu diambil menyusul sikap sejumlah masyarakat setempat yang belum siap dengan program tersebut.

“Sekarang sedang kita bahas dengan Pemerintah Provinsi Bali untuk menunda dulu pelepasan Wolbachia, dan melakukan sosialisasi sampai masyarakat siap,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (17/11/2023).

Nadia menjelaskan inovasi Wolbachia merupakan strategi baru untuk mengatasi penularan kasus dengue di Indonesia, melengkapi intervensi yang kini berjalan berupa pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Nadia mengatakan Provinsi Bali menjadi salah satu wilayah uji coba penerapan inovasi nyamuk Aedes Aegypti mengandung Wolbachia melalui kerja sama dengan World Mosquito Program (WMP).

Sementara itu, uji coba pelepasan nyamuk berwolbachia melalui Keputusan Menteri kesehatan RI Nomor 1341 tentang Penyelenggaraan proyek percontohan (pilot project) Implementasi Wolbachia sebagai inovasi penanggulangan dengue yang dilakukan di lima kota, yaitu Semarang, Bandung, Jakarta Barat, Bontang, dan Kupang.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button