Calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD mengingatkan pentingnya menjaga moral dan etika kepada ratusan wisudawan Fakultas Hukum Universitas Bung Karno (UBK).Ia pun turut menyinggung soal banyaknya mafia hukum yang justru membelakangi moral dan etika, beberapa waktu belakangan ini.
“Kita punya hukum tetapi hukum kita itu sangat mengecewakan, masih terjadi ketidakadilan dimana-mana,” kata Mahfud dalam pidatonya di Dies Natalis XXIV UBK di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (30/11/2023).
Mahfud juga membeberkan bahwa penegakkan hukum Indonesia yang semakin melemah ditandai dengan adanya berbagai transaksi mulai dari jual-beli kasus hingga vonis.
Kenyataan pahit, mantan Ketua Mahkamah Kontitusi (MK) tersebut mengaku miliki banyak buktinya. “Saya punya buktinya banyak kalau minta buktinya, vonis bisa dibeli, kasus bisa dibeli, bisa dipesan pasal-pasalnya,” ujar Mahfud.
Bukan hanya diawal, Mahfud menjelaskan bahwa mafia tersebut juga banyak terjadi di kejaksaan hingga pada tingkat pengadilan. Ini terjadi, dikarenakan banyaknya orang yang hanya memahami hukum dari sudut pandang norma dan pasal-pasalnya saja.
“Kalau hukum hanya dipahami seperti itu, maka hukum itu bisa sesat karena satu masalah itu bisa dilihat dari berbagai pasal yang berbeda,” ucap dia.
Maka dengan begitu, Mahfud menegaskan bahwa hukum harus dipahami juga dari sisi moral dan etikanya. Sayangnya, hingga saat ini hal tersebut belum dapat diimplementasikan. “Tidak ada (terjadi), seharunys etika dan moral menjadi dasar dari penindakan hukum,” tuturnya.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)