News

Pakar: Pelajar dan Orang Tua Perlu Diberi Pelatihan Lawan Judi Online

Pengamat Pendidikan dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jejen Musfah mendukung langkah Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang menyuarakan gerakan ‘Stop Judi Online’ di kalangan pelajar.

Namun, ia menyarankan hal tersebut jangan hanya sebatas imbauan dan ajakan saja tapi diimplementasikan dalam langkah konkret, seperti mengadakan seminar dan pelatihan.

“Selain itu, perlu juga konten video edukasi yang disebar melalui aneka media sosial dan aplikasi pembelajaran,” ungkapnya kepada inilah.com melalui pesan WhatsApp, Jumat (17/11/2023).

Jejen juga meminta Kemenkominfo dan pihak terkait lainnya, juga gencar melakukan upaya menutup seluruh situs judi yang ada di internet. Karena, sumber dari paparan negatif tersebut adalah sebaran situs yang begitu masif. “Kominfo dengan Polri harus aktif dalam memblokir sekaligus melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah,” katanya.

Terkait pembatasan penggunaan gadget bagi pelajar, tutur dia, bisa dilakukan melalui pengawasan guru di sekolah dan orang tua di rumah. “Tetapi yang terpenting adalah komunikasi yang bermakna antara anak dan orangtuanya serta guru dan muridnya,” tutur dia.

Ia juga mengingatkan dampak buruk judi online bagi karakter anak yang bersifat jangka panjang. “Karakter buruk anak itu seperti tidak konsentrasi dalam belajar, pemarah, berbohong hingga mencuri,” ucapnya.

Karakter buruk tersebut, sambung dia, akan terus berlanjut hingga akhirnya hubungan anak itu dengan teman-teman dan orang tuanya juga menjadi buruk. Ia juga mengatakan bagi para pelajar atau anak yang telah terjebak dalam judi online tersebut perlu diberikan penanganan khusus.

“Perlu dilakukan identifikasi terhadap pelajar yang terjebak judi online, kemudian dilakukan pembagian, serta diawasi oleh orang tua dan guru Bimbingan Konseling (BK),” ujar Jejen.

Sebelumnya tersebar video imbauan dari Menteri Pendidikan Nadiem Makarim, menanggapi maraknya judi online di kalangan pelajar. Nadiem mengimbau para pelajar untuk cerdas dalam mengunakan gawai.

“Kita akan merasakan dampak positif dari perkembangan teknologi jika digunakan untuk hal yang baik. Sayangnya sering kali kita melihat dan mendengar pemanfaatan teknologi yang salah, misalnya judi online,” tutur dia dalam video, dikutip Jumat (17/11/2023).

Ia mengajak para pelajar untuk terlibat dalam gerakan ‘Stop Judi Online’ seraya menekankan untuk memanfaatkan perkembangan teknologi sebagai sarana belajar dan berkarya.

“Meski judi online kelihatan seru, tapi sangat merugikan dan bersifat jangka panjang. Karena ketagihan judi online jadi tidak fokus belajar. padahal masa sekolah adalah tahapan persiapan untuk masa depan, selain itu, ada juga ancaman hukum bagi yang terlibat judi online,” ucap dia.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button