News

Iran Jebloskan Putri Mantan Presidennya ke Penjara, Tuduhannya Mobilisasi Demo

Pengadilan Iran menjatuhkan vonis hukuman lima tahun penjara kepada putri mantan Presiden Akbar Hashemi Rafsanjani, Faezeh Hashemi pada Selasa (10/1/2023). Selain putri mantan presiden, Hashemi juga terkenal sebagai aktivis perempuan di Iran.

“Menyusul penangkapan Faezeh Hashemi, dia dijatuhi hukuman lima tahun penjara tetapi hukumannya belum final,” kata pengacara Hashemi, Neda Shams, melalui akun Twitternya.

Meski begitu, Shams tidak menjelaskan secara detail dakwaan yang otoritas tuduhkan kepada Hashemi. Namun menurut kantor berita ISNA, jaksa pengadilan Iran mendakwa Hasemi atas tuduhan ‘propaganda melawan sistem’ yang dituduhkan pada tahun lalu.

Sebelumnya, pihak berwenang Teheran menangkap Hasemi karena tuduhan menghasut kerusuhan di Iran. Otoritas menuduh putri mantan presiden Iran itu sudah menyebarkan hasutan selama demo besar-besaran memprotes kematian Mahsa Amini.

Amini sendiri adalah perempuan kurdi yang meninggal setelah polisi moral menangkapnya dan menahannya pada pertengahan September lalu. Polisi menangkap Amini karena melanggar aturan berpakaian perempuan Muslim di Iran.

Sejak kejadian itu, banyak demonstrasi terjadi di Teheran dan sudah meluas ke beberapa wilayah. Para demonstran memprotes perlakukan rezim Iran terhadap kaum perempuan. Aksi protes ini juga sudah meluas ke beberapa negara yang membuat Iran menuduh Inggris dan sejumlah negara Barat yang menyulut “kerusuhan” di negaranya.

Mengutip Reuters, Hashemi sebelumnya juga pernah masuk bui yakni pada 2012 atas tuduhan propaganda anti-negara. Sementara itu, ayah Hashemi, eks Presiden Rafsanjani, meninggal dunia pada 2017 lalu. Ia merupakan salah satu pendiri Republik Islam Iran.

Rafsanjani terkenal dengan kebijakan pragmatisnya soal liberalisasi ekonomi dan hubungan yang lebih baik dengan negara Barat terutama Amerika Serikat. Namun, oposisi dan konservatif banyak mengkritik kepemimpinannya yang berlangsung selama 1989-1997.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button