Ulama Sufi Dunia Syaikh Muhammad Rajab Dib mengapresiasi Ketua Yayasan Indonesia Mengaji, H. Syafruddin yang telah berperan dalam memajukan umat Islam di Indonesia.
Hal tersebut diutarakannya saat mengunjungi Kantor Yayasan Indonesia Mengaji di Jakarta. Syafruddin yang juga Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) itu pun menyambutnya dengan penuh hangat.
Syaikh Muhammad Rajab mengakui bahwa Syafruddin sudah dikenal secara luas oleh para ulama di dunia Islam.
Ini tidak lepas dari peranannya di dunia Islam dunia melayu dan gagasannya untuk mendirikan museum internasional sejarah Nabi Muhammad SAW di Indonesia.
“Mengurus masjid adalah pekerjaan yang sangat mulia di hadapan Allah. Hadits Rosulullah Muhammad SAW, ‘Barang siapa membangun masjid, maka Allah akan membangunkannya rumah di Surga'” katanya.
Menurut Syaikh Rajab hal ini juga berlaku untuk orang yang mengurusi masjid.
Atas dasar itulah dirinya mengapresiasi peranan penting Syafruddin yang sangat lengkap di antaranya mengurus masjid, mencetak puluhan ribu Al-Quran dan membagikannya, mendukung pondok-pondok pesantren dan membangun museum.
“Haji Syafruddin sangat tepat dan benar, bekerja di kehidupan dunia dengan baik untuk menyiapkan kehidupan akhirat yang kekal,” tambahnya.
Syafruddin yang didampingi oleh Wakil Sekjen DMI Ustadz Anizar Masyhadi dan Ketua Program DMI H. Buyung Wijaya sebelumnya telah menjelaskan berbagai kegiatan program Dewan Masjid Indonesia, Yayasan Indonesia Mengaji dan Yayasan Sejarah Nabi Muhammad SAW.
Mantan Wakapolri itu juga menyatakan bahwa hubungan Indonesia dan Suriah terjalin sejak lama. Bahkan Suriah termasuk negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia.
“Hingga kini hubungan tersebut terjalin dengan baik,” ujar mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) tersebut.
Diketahui, Syaikh Muhammad Rajab adalah anggota Forum Sufi Dunia yang beranggotakan para ulama antara lain Indonesia, Mesir, Maroko, Tunisia, Yaman, Sudan, Libanon yang dipimpin oleh Habib Lutfi bin Yahya.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)