Market

Petani Curhat Langka, Jokowi Janji Tambah Anggaran Pupuk Subsidi


Untuk menjawab keluhan para petani soal kelangkaan pupuk saat melakukan kunjungan di Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berjanji akan menambah subsidi pupuk.

Menurut Jokowi, isu pupuk akan segera diselesaikan oleh Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman dan tahun depan akan dikontrol terus agar tidak ada masalah distribusi di lapangan.

“Subsidi pupuknya akan saya tambah, karena suplai pupuknya juga ada,” kata Presiden ketika menyampaikan sambutan kepada para penyuluh pertanian dan babinsa se-Jawa Tengah, di Pekalongan, Rabu (13/12/2023).

Jokowi pun mengaku belum bisa mengumumkan jumlah tambahan subsidi pupuk karena perlu dibahas lebih lanjut dengan Menteri Keuangan dan harus disetujui oleh DPR RI.

Lebih lanjut, Jokowi menjelaskan pemerintah telah menyederhanakan prosedur bagi para petani yang membutuhkan pupuk bersubsidi.

Dalam catatan inilah.com, anggaran subsidi pupuk di tahun 2020  turun tipis 0,2% menjadi Rp 34.2 triliun. Namun tahun 2021 subsidi pupuk turun lagi 26,02% menjadi Rp 25,3 triliun. Terakhir turun 7,11% menjadi Rp 23,5 triliun.

Sementara pada 2023, pemerintah mengalokasikan anggaran pupuk subsidi tahun 2023 sebesar Rp 24 triliun. Angka ini mengalami kenaikan dari posisi 2022 sebesar Rp 23,5 triliun.

Sedangkan realisasi subsidi pupuk per September 2023 mencapai Rp 14,02 triliun atau 26,02% terhadap realisasi subsidi non-energi. Untuk penyaluran subsidi pupuk per September 2023 hanya mencapai Rp 4,68 triliun, turun 15,67% dari posisi sebelumnya sebesar Rp 5,54 triliun pada September 2022.

Jika sebelumnya petani harus menunjukkan Kartu Tani untuk bisa memperoleh pupuk bersubsidi, saat ini di sejumlah daerah tertentu petani hanya tinggal menunjukkan KTP untuk mendapat pupuk bersubsidi.

“Saya sudah menyetujui untuk pembelian pupuk asal di KTP ada tulisan ‘petani’ silakan itu dipakai (untuk mendapat pupuk bersubsidi). Jadi bisa pakai Kartu Tani bisa juga memakai KTP,” kata dia.

Fokus pemerintah untuk menangani isu pupuk ini dianggapnya penting guna meningkatkan produksi pangan di Indonesia.

“Kalau nanti produksinya melimpah ini pasti untuk para petani senang,” tutur Jokowi.

Selain untuk meningkatkan produksi, perluasan akses pupuk bersubsidi untuk para petani diharapkan bisa menekan dampak fenomena El Nino yang berujung pada impor hasil pertanian.

“Nah ke depan bagaimana kita bisa menekan impor tahun depan, karena sekarang ini impor kita 3,5 juta (beras) itu bisa naik lagi, kalau kita tidak tekan dari sekarang,” kata Mentan Amran, awal Desember lalu.

Selain itu, dia juga meminta kepada para petani untuk mempercepat tanam agar Indonesia kembali bangkit dengan meletakkan pondasi yang kuat untuk mewujudkan swasembada.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button