News

Korut: Buang Limbah Nuklir Adalah Kejahatan Luar Biasa

Korea Utara ikut berkomentar mengenai kebijakan Jepang yang mulai membuang air limbah radioaktif PLTN Fukushima per 24 Agustus lalu.

Melalui sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita KCNA, Kamis (31/8/2023), Kementerian Luar Negeri Korut menilai pembuangan limbah yang mungkin berisikan zat radioaktif itu sebagai kejahatan luar biasa.

Mungkin anda suka

Pyongyang pun mendesak Tokyo segera menghentikan pembuangan limbah nuklir tersebut ke laut.

“(Kebijakan pembuangan limbah nuklir) merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan yang tidak dapat dimaafkan dan Jepang harus bertanggung jawab atas hal tersebut,” bunyi pernyataan Kemlu Korut.

“Jepang harus segera menghentikan pelepasan air limbah radioaktif berbahaya yang mengancam kehidupan, keselamatan, dan masa depan umat manusia,” imbuh pernyataan itu.

Pembuangan limbah nuklir ini dikecam banyak pihak buntut kandungan tritium yang dikhawatirkan berbahaya bagi ekosistem laut. Para nelayan lokal menentang keras rencana awal pembuangan ini karena takut hasil lautnya terdampak sehingga mempengaruhi penjualan.

Sejumlah negara, terutama China, juga mengecam keras karena khawatif dampak buruk tritium bagi kesehatan warga mereka.

Padahal, Asosiasi Energi Atom Internasional atau International Atomic Energy Association (IAEA) telah memberikan izin bagi Jepang untuk membuang limbah nuklir Fukushima di Samudra Pasifik.

IAEA menilai limbah dengan kandungan tritium itu tidak menyebabkan kerusakan signifikan terhadap lingkungan karena telah memenuhi standar internasional.

China, Hong Kong, dan Makau bahkan sampai kompak menyatakan tak mau menerima makanan laut dari Jepang terutama dari Ibu Kota Tokyo dan Fukushima.

Lebih spesifik, China juga bakal melakukan tes radiasi ketat terhadap impor makanan dari seluruh Jepang.

Sementara Badan perikanan Jepang sendiri mengklaim tidak menemukan ikan yang mengandung tingkat isotop radioaktif tritium di perairan sekitar PLTN Fukushima. [Reuters/CNN]

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button