News

Kerusuhan Prancis Terus Berlangsung, Demonstran Tabrakkan Mobil ke Rumah Walkot L’Hay-les-Roses

Kerusuhan di Prancis masih terus berlanjut. Sekelompok demonstran dilaporkan telah menabrakkan mobil ke rumah Wali Kota L’Hay-les-Roses pada Minggu (2/7/2023) malam waktu setempat. L’Hay-les-Roses adalah sebuah kota kecil yang terletak hanya sekitar 8 kilometer dari pusat Kota Paris.

Wali Kota L’Hay-les-Roses, Vincent Jeanbrun, mengatakan para demonstran menabrakkan mobil ke rumahnya saat keluarganya tertidur. Para demonstran juga sempat membakar mobil tersebut.

“Tadi malam sebuah tonggak bersejarah yang mengerikan dan aib terjadi. Istri saya dan salah satu anak saya terluka,” kata Jeanburn seperti dikutip AFP, Senin (3/7/2023).

Ia juga mengatakan sejumlah demonstran menjarah rumahnya. Namun, sang walikota tidak menjelaskan secara detil terkait kondisi keluarga dan rumahnya saat ini.

“Ini adalah percobaan pembunuhan dari sebuah tindakan pengecut yang tidak bisa digambarkan dengan kata-kata,” Jeanbrun menambahkan.

Presiden Prancis Emmanuel Macron tengah menghadapi krisis nasional terbesar selama ia menjabat usai kerusuhan pecah di sejumlah kota besar termasuk Ibu Kota Paris dalam sepekan terakhir.

Unjuk rasa hingga bentrokan antara pedemo dan polisi terus meluas dari Paris sampai ke kota-kota lainnya sejak 28 Juni lalu. Akibat situasi yang kian genting, Macron sampai membatalkan perjalanan dinasnya ke Belgia pada Jumat (30/6.2023) dan segera menggelar rapat kabinet.

Prancis mengerahkan mengerahkan sekitar 40.000 aparat di seluruh negeri untuk mengantisipasi kerusuhan lanjutan.

Setidaknya 250 polisi terluka akibat bentrokan dengan demonstran di sejumlah kota. Sebanyak lebih dari 800 demonstran, yang mayoritas merupakan anak muda, juga telah ditahan aparat akibat kerusuhan tersebut.

Aksi unjuk rasa besar-besaran pecah setelah video penembakan seorang remaja imigran oleh polisi tersebar di media sosial.

Pada Selasa (27/6/2023) pagi sekitar 09.00 waktu Nanterre, seorang polisi menembak mati seorang remaja bernama Nahel yang tengah mengendarai mobil di daerah pinggiran Paris tersebut.

Video penembakan Nahel pun viral di media sosial. Sejak itu, demonstrasi atas kematian Nahel pecah dan meluas ke kota-kota besar lainnya.

Identitas Nahel yang merupakan imigran keturunan Aljazair dan Maroko memicu dugaan perlakukan rasis yang sistematis oleh lembaga penegak hukum.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button