Market

Inilah Jenis Investasi yang Cocok Untuk Generasi Millenial dan Gen Z

Investasi menjadi pilihan langkah finansial yang cukup eksis di berbagai kalangan, terutama sejak munculnya pandemi Covid 19. Berinvestasi bisa dilakukan dengan mudah, melalui smartphone. Tidak selalu dengan modal besar, dana terbatas pun oke.

Berdasarkan data Kementerian Keuangan, sebanyak 40 persen dari total investor ritel saat ini, merupakan generasi milenial. Dan, 1 persen di antaranya merupakan kalangan generasi z yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).

Menurut Financial Planner, Mike Rini Sutikno, maraknya tren investasi di kalangan anak muda, harus diimbangi dengan wawasan atau pengetahuan yang cukup, guna menghindari berbagai risiko yang mungkin timbul.

Dalam data Bursa Efek Indonesia, generasi millenial (kelahiran 1981-1996) dan gen z (kelahiran 1997-2012), kini menempati posisi tertinggi dalam keseluruhan jumlah investor. Tidak menutup kemungkinan bagi kamu yang baru memulai karir untuk turut berinvestasi walaupun dengan penghasilan UMR/UMP. Cobalah mengelola keuangan untuk tabungan atau investasi. Pengelolaan keuangan yang baik membantumu mencapai tujuan investasi.

Dalam memilih investasi, hal utama yang harus diingat adalah tidak mudah tergiur dengan keuntungan dari lembaga investasi tersebut. Ada berbagai kasus investasi ilegal yang kerap merugikan konsumen. Kita juga perlu mengingat bahwa dalam bisnis, tingkat keuntungan yang besar kerap memiliki risiko yang tinggi. Selain itu, kita perlu memperhatikan perusahaan atau pihak yang menawarkan investasi dan mengamati bagaimana dinamika profitnya.

Setelah melakukan riset, memahami tujuan investasi dan kebutuhan finansial, kita bisa mulai berinvestasi dengan modal yang tidak besar. Lalu, jenis investasi apa saja yang cocok untuk generasi millenial dan gen z? Investasi terbagi menjadi berbagai instrumen yang sangat beragam. Ada logam mulia, properti, dan juga pasar modal.

Berikut adalah jenis investasi yang cocok untuk generasi milenial dan gen z dimulai dari modal yang ramah di kantong.

a. Reksadana

Reksadana merupakan salah satu investasi yang cocok untuk pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu serta keahlian untuk menghitung risiko investasi.

Reksadana sendiri adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Manajer Investasi tersebut nantinya akan mengatur porsi penempatan dana kita di pasar uang, saham atau surat utang dan mereka pula yang akan menentukan komposisi saham apa yang dibeli.

Di reksadana, pemodal bisa berinvestasi melalui perusahaan Manajer Investasi, Sekuritas, dan Bank yang menjadi Agen Penjual Reksadana yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Pembukaan awal reksadana bisa dimulai cukup dengan Rp 10.000 saja. Selanjutnya, investor dapat menentukan apakah secara rutin ingin menambahkan dana di reksadana miliknya atau tidak. Tentu akan sangat baik bila berinvestasi secara rutin dan disiplin agar bisa mendapat hasil yang lebih maksimal.

Dana yang ada dalam reksadana tersebut merupakan dana bersama para pemodal, sedangkan manajer investasi adalah pihak yang dipercaya untuk mengelola dana tersebut. Secara umum reksadana sendiri terbagi lagi menjadi empat, yakni ada reksadana pasar uang, pendapatan tetap, campuran dan saham.

– Reksadana Pasar Uang (Money Market Fund)

Reksadana pasar uang adalah jenis reksadana yang melakukan investasi pada jenis instrumen investasi pasar uang dangan masa jatuh tempo kurang dari satu tahun.

Bentuk instrumen investasi di pasar uang ini dapat berupa time deposit (deposito berjangka), certificate of deposit (sertifikat deposito), Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) dan berbagai jenis instrumen investasi pasar uang lainnya. Tujuannya untuk menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal. Risikonya relatif paling rendah dibandingkan reksadana jenis lainnya.

– Reksadana Pendapatan Tetap (Fixed Income Fund)

Reksadana ini adalah jenis reksadana yang menginvestasikan sekurang-kurangnya 80 persen dari aktivanya dalam bentuk efek utang atau obligasi. Tujuannya untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang stabil. Risikonya relatif lebih besar daripada reksadana pasar uang.

– Reksadana Campuran (Balance Mutual Fund)

Reksadana campuran adalah jenis reksadana mengalokasikan dana investasinya dalam portofolio yang bervariasi. Instrumen investasinya dapat berbentuk saham dan dikombinasikan dengan obligasi. Tujuannya untuk pertumbuhan harga dan pendapatan. Risiko reksadana campuran bersifat moderat dengan potensi tingkat pengembalian yang relatif lebih tinggi dibandingkan reksadana pendapatan tetap.

– Reksadana Saham (Equity Fund)

Reksadana saham adalah jenis reksadana yang menginvestasikan paling sedikit 80 persen dari aktivanya dalam bentuk efek yang bersifat ekuitas.

Investasi reksadana saham biasanya dilakukan oleh para pelaku bisnis atau investor yang sudah berpengalaman, sehingga analisa kemungkinan profitnya jauh lebih bijak.

Tujuan berinvasi di reksadana saham ini agar memahami pertumbuhan harga saham atau unit dalam jangka panjang. Untuk risikonya relatif lebih tinggi dari reksadana pasar uang dan reksadana pendapatan tetap, namun memiliki potensi tingkat pengembalian yang paling tinggi dibanding jenis reksadana yang lainnya.

b. Properti

Aset properti merupakan salah satu instrumen investasi yang cocok untuk millenial dengan kondisi finansial yang mulai stabil. Dengan kondisi tersebut, penanam modal bisa berinvestasi sebagian pendapatan atau tabungannya untuk membeli properti. Dengan harga yang terus naik, properti dapat terus diinvestasikan dalam bentuk sewa, berpotensi untuk dilelangkan, ataupun untuk dijadikan sebagai aset.

c. Logam Mulia

Kini, logam mulia berbentuk emas dan perhiasan juga menjadi salah satu pilihan investasi yang aman. Pasalnya, dengan modal dibawah 1 juta saja sudah bisa berinvestasi dengan pilihan yang beragam, dan kenaikan harga yang cukup signifikan. Selain itu, mengalokasikan sebagian uang untuk membeli logam mulia juga bisa mendatangkan keuntungan dalam waktu yang singkat. Namun kamu tetap harus berhati-hati memilih institusi investasi emas untuk menghindari barang palsu.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button