News

Tak Ada Bagi-bagi Jabatan, Timnas AMIN Bantah Anies Akan Kembalikan Novel Cs ke KPK

Juru Bicara (Jubir) Timnas Anies-Muhaimin (AMIN), Indra Charismiadji menegaskan bahwa paslonnya, tidak ada pembagian jabatan jika menang nanti. Hal ini ia ungkapkan saat ditanya awak media, perihal kabar Anies yang akan memposisikan Novel Baswedan di KPK.

“Wah saya malah belum ada informasi seperti itu, tapi kembali, di kubu AMIN tidak ada istilah bagi-bagi jabatan dan itu sudah terjadi sejak di DKI Jakarta,” tegas Indra di Rumah Koalisi Perubahan, Jakarta Selatan, Rabu (6/12/2023).

Hal ini pula, lanjut dia, yang membuat Anies tak banyak disukai orang. Mengingat Mantan Gubernur DKI Jakarta ini lebih mengedepankan konsep meritokrasi.

“Beliau selalu menggunakan konsep meritokrasi, orang yang memang paling berkompeten di bidangnya yang akan ditempatkan dan beliau sendiri kalau kita melihat,” jelasnya.

Misalnya saja, kata Indra, personel Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP), yang dibentuk Anies untuk menyelesaikan program di DKI Jakarta.

“Ini kenapa (ada TGUPP) begini, karena pak Anies juga ingin agar para PNS di OPD, SKPD ini juga kariernya tidak terganggu,” ujar Indra.

“Kalau yang sekarang ini banyak nih tiba-tiba orang dari luar ditempatkan jadi dirjen, tapi yang meniti karier dari bawah enggak terakomodir,” pungkasnya

Anies Umbar Janji Kembalikan Novel Cs ke KPK

Sebelumnya Anies Baswedan berjanji akan mengembalikan sejumlah pegawai yang tidak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK) untuk kembali ke komisi antirasuah.

Menurut Anies, KPK harus diisi para pegawai yang penuh dengan integritas. Kemudian para pegawai tersebut harus dipastikan tetap bertugas di KPK.

“Mereka mesti dikembalikan lagi, orang-orang yang waras-waras ini. Mereka-mereka yang pemberani-pemberani ini,” tegas Anies.

“Bila Allah takdirkan untuk kami bertugas, maka kami akan sampaikan, semua pimpinan KPK yang terpilih, harus tanda tangan pernyataan akan mengundurkan diri, jika melanggar kode etik KPK,” ujar Anies.

Sebelumnya, sebanyak 57 pegawai KPK termasuk Novel Baswedan tiba-tiba harus disingkirkan dari kantor. Mereka disingkirkan dengan dalih tidak lolos tes wawasan kebangsaan yang dilakukan era Firli Bahuri.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button