Ototekno

Telkomsel-IndiHome Sepakat Kawin, Bentuk Entitas Senilai Rp58,3 Triliun

PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel), dilaporkan sepakat untuk bergabung dengan anak perusahaan IndiHome broadband untuk membentuk entitas senilai Rp58,3 triliun ($3,9 miliar), menurut pernyataan perusahaan patungan yang juga milik Singapura Telecommunications (Singtel) tersebut.

Langkah ini diambil seiring Telkomsel berupaya untuk ekspansi di pasar broadband tetap Indonesia, salah satu yang tercepat berkembang di dunia dengan tingkat penetrasi 14 persen dibandingkan 40 persen di Asia Tenggara.

Dengan strategi yang melibatkan IndiHome dan Telkomsel ini, maka Business to Consumers (B2C) di TelkomGroup akan sepenuhnya dikelola oleh Telkomsel, sementara fokus operasional Telkom adalah Business to Business (B2B). Inisiatif FMC diharapkan dapat memperkuat posisi TelkomGroup sebagai perusahaan telekomunikasi terintegrasi untuk menjawab kebutuhan pelanggan yang terus berkembang dan menciptakan sinergi melalui jaringan pelanggan yang luas.

“Proses integrasi layanan broadband untuk pelanggan ritel TelkomGroup adalah bagian dari tranformasi bisnis ‘Five Bold Moves’ untuk memperkuat posisi perusahaan sebagai pemimpin pasar telekomunikasi digital di Indonesia,” jelas Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah dalam keterangan tertulisnya, Kamis (6/4/2023).

PT Telkom Indonesia TLKM.JK memiliki 65 persen saham Telkomsel dan sepenuhnya memiliki IndiHome.

Penggabungan ini merupakan yang terbaru dalam serangkaian restrukturisasi di kalangan perusahaan telekomunikasi di Asia dalam beberapa tahun terakhir untuk memposisikan diri mereka dalam transisi ke ekonomi digital dan 5G.

“Kami percaya ini adalah kesempatan langka bagi Telkomsel untuk memasuki pasar broadband tetap berkecepatan tinggi di Indonesia dengan bermitra dengan operator broadband terbesar di negara itu, yang menguntungkan dan menghasilkan uang tunai,” kata CEO grup Singtel, Yuen Kuan Moon, yang memiliki 35 persen saham Telkomsel mengutip Reuters.

Telstra Australia tahun lalu membentuk perusahaan induk baru sebagai bagian dari langkah-langkah final restrukturisasi. Pada tahun 2020, Nippon Telegraph and Telephone Corp (NTT) Jepang mengambil bisnis operator nirkabelnya menjadi perusahaan swasta untuk mengurangi biaya.

Jika kesepakatan ini selesai, Singtel akan memiliki 29,6 persen saham perusahaan gabungan seluler dan broadband tetap yang lebih besar, kata Singtel.

Singtel berencana untuk meningkatkan sahamnya di entitas yang lebih besar sebesar 0,5 poin persentase menjadi 30,1 persen dengan membayar 2,7 triliun rupiah ($180 juta), kata perusahaan.

Kesepakatan tersebut diharapkan selesai pada awal kuartal ketiga 2023, kata Singtel.

IndiHome memiliki pangsa pasar 75,2 persen di Indonesia, kata Singtel.

Saham Singtel turun 1,9 persen sepanjang tahun hingga saat ini. Saham terakhir diperdagangkan pada harga 2,52 dolar Singapura ($1,89) per lembar saham.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button