Market

Tinggalkan Rentenir, Menteri Teten Ajak UMKM Cari Modal di Lantai Bursa

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengakui Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) masih belum familier dengan perbankan. Apalagi melirik pasar modal, pelaku usaha kecil kemungkinan juga malah minder. Akibatnya, mereka lebih senang mencari pendanaan dari praktik rentenir, karena tidak ribet dan pencairannya cepat.

Kondisi saat ini, tidak sedikit UMKM yang masih menggunakan modal pribadi hingga mengakses pinjaman ke rentenir untuk mendanai usahanya. “Sekitar 30 juta UMKM masih menggunakan pembiayaan pribadi atau keluarga, dan ada enam juta UMKM masih mengakses pinjaman ke rentenir,” jelas Teten, seperti dikutip Rabu (7/6/2023).

Untuk itu, Kementerian Koperasi dan UKM bekerja sama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) memperkenalkan alternatif pendanaan bagi pelaku UMKM. Teten berharap kerja sama ini dapat mempercepat UMKM untuk go public dan memanfaatkan pembiayaan di luar perbankan.

Jadi tidak mengandalkan rentenir lagi karena tingkat bunga pinjaman yang tinggi. Apalagi posisi UMKM biasanya di pihak yang lemah. Usahanya tidak berkembang tetapi justru terjerat bunga yang tinggi.

Padahal, menurut Teten, kontribusi UMKM ke keperekonomian nasional sangat besar. Namun strukturnya masih didominasi oleh sektor mikro. Berbeda dengan di Seoul. Meski sama-sama ditopang oleh UMKM, skala usahanya sudah terbilang besar karena didukung oleh inovasi teknologi yang mumpuni.

“Oleh karena itu kita harus memperkuat struktur ekonomi kita agar usaha yang skalanya kecil bisa naik jadi menengah,” ujar Teten.

Teten meyakini kerja sama dengan BEI melalui program inkubator ini dapat mempercepat tercapainya target 100 UMKM untuk go public. Saat ini dari 894 perusahaan yang telah melantai di bursa efek, baru ada 33 UMKM yang sudah melakukan Penawaran Umum Perdana atau Initial Public Offering (IPO).

“Targetnya ada 100 UMKM yang bisa listing di bursa ini. Tapi mungkin dengan pendekatan inkubasi dan agregasi mungkin akan lebih banyak,” kata Teten.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button