News

Tinjau Ulang Proposal Proyek Rp1.200 Triliun, Indonesia Jangan Terjebak Utang China

Analis Ekonomi Pergerakan Kedaulatan Rakyat (PKR) Gede Sandra mempertanyakan sejumlah proyek yang dibangun dengan duit utangan China. Proyek ini berada di empat koridor prioritas. Di mana saja?

Kata Gede, pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kedua The Belt and Road Initiative, atau Jalur Sutera Modern yang digelar April 2019 di Beijing, pemerintah Indonesia menyodorkan proposal proyek senilai US$91,1 miliar. Atau setara Rp1.296,9 triliun (kurs Rp14.237/US$).

Dalam KTT The Belt and Road Initiative kedua, proposal Indonesia terdiri dari proyek di empat koridor prioritas. Petama, Sumatera Utara, terdiri dari proyek pelabuhan hub dan kawasan industri internasional Kuala Tanjung, kawasan industri Sei Mangkei, pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Sei Mangkei 250 megawatt (Mw), kemitraan strategis (strategic partnership) Bandara Internasional Kualanamu

Koridor dua, Kalimantan Utara, terdiri dari: kawasan industri dan pelabuhan internasional Tanah Kuning; zona ekonomi terpadu Indonesia Strategis Industri (ISI) Tanah Kuning; taman industri ASK Gezhouba Tanah Kuning, Mangkupadi; infrastruktur kawasan industri dan fasilitas publik Tanah Kuning Kawasan Industri; pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning; SEB-KPP-state grid integrated solution: Mentarang Induk & Kabama Induk HEP’s; Kayan hydro energy, Kabupaten Bulungan; pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sembakung, Distrik Lumbis Ogong, Kabupaten Nunukan; PLTU batubara berkapasitas 1.000 Mw Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI), Tanah Kuning, Mangkupadi; pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Idehei & Gezhouba, Sungai Kayan dan Sungai Bahau; PT Prime Steel Indonesia, Tanah Kuning, Kabupaten Bulungan; kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Dimetyl Ether (DME), Tanah Kuning, Mangkupadi, Kabupaten Bulungan; proyek kluster alumunium PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum), Tanah Kuning.

Koridor ketiga, Sulawesi Utara, terdiri dari: kawasan pariwisata Likupang, Tanjung Pulisan, Minahasa Utara; kawasan industri Bitung. Dan, koridor empat adalah Bali, terdiri dari: taman teknologi Pulau Kura-Kura

Agar Indonesia tak bernasib seperti Uganda yang bandaranya disita gara-gara gagal bayar utang ke China, dia berharap, pemerintah meninjau ulang seluruh proyek yang dibiayai dari dana utangan China. “Harus ditinjau ulang seluruh proyek yang dibiayai China. Di mana, beban bunga-nya kemahalan. Perlu segera direnegosiasi. Bila ada beberapa proyek yang memungkinkan untuk dibatalkan, sebaiknya dibatalkan saja,” pungkasnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button